- Oleh Mahmudi Asyari
Terlepas dari masalah itu, Allah sebenarnya sudah memberikan isyarat melalui firman-Nya bahwa sejatinya puasa membangun kesadaran berkelanjutan. Hal ini, terlihat dari ketiadaan penampakan Allah dalam perintah-Nya pada saat menegaskan bahwa ibadah itu sebuah kewajiban. Ibarat kuda, kata seorang profesor filsafat, tidak ada jokinya, siapa yang mewajibkan puasa itu? Cermatilah bunyi surah Al-Baqarah Ayat 183 yang terjemahannya sebagai berikut,” Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu siapa tahu dengan berpuasa kalian menjadi orang-orang bertakwa.”