Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen

JL. Raya Sukowati Barat No. 15 D SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen

JL. Raya Sukowati Barat No. 15 D SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pelatihan IT

Pelatihan IT di BLC Kabupaten Sragen

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen merupakan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen di bidang perpustakaan. Pusat informasi dan Literasi Masyarakat Sragen ini terletak di JL. Raya Sukowati Barat NO. 15 SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada tahun 2010, terpilih sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Pertama Se-Jawa Tengah. Telp. 02171 892721 Email perpustakaansragen@gmail.com. NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 33143E1014753.

Mari, Bersama Perpustakaan Kita Cerdaskan Bangsa!


29 Juli 2010

Sragen Mendapat Bantuan Motor Pintar



Sragen Mendapat Bantuan Motor Pintar
Kini Perpustakaan Keliling Kabupaten Sragen mendapatkan tambahan energi baru dengan kehadiran motor pintar. Motor pintar lengkap dengan bukunya ini diserahkan secara resmi oleh Ny. Adelina Mangindaan kepada Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen, Bapak Sumanto, SH. MM pada tanggal 10 Juni 2010 lalu.

28 Juli 2010

Kantor Perpustakaan Akan Gelar Pesta Buku Sragen 2010


                    Dalam rangka mewujudkan Sragen  sebagai Kabupaten Cerdas,  Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen bekerja sama dengan IKAPI Jawa Tengah menyelenggarakan Pesta Buku Sragen 2010 yang akan digelar pada tanggal 31 Juli s/d 06 Agustus 2010 di Gedung KNPI Kabupaten Sragen. Kegiatan ini akan dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB s/d 21.00 WIB.


26 Juli 2010

Gerakan Keberaksaraan

Oleh musrsyid burhanuddin*

Kemajuan suatu bangsa bisa cepat diraih jika masyarakatnya gemar membaca. Kini berbagai upaya untuk menggugah kesadaran membaca kian marak. Rekognisi itu bisa dilihat dari berbagai even yang bertalian dengan gerakan gemar membaca. Bentuknya bisa berupa book fair, launching buku, perpustakaan keliling, dan rubrik perbukuan di koran hingga festival buku.

Pamrih dari even-even itu, antara lain, agar hambatan psikologis antara masyarakat dan buku kian hilang. Memang, untuk menggugah minat baca, perlu inovasi terus-menerus. Festival Indonesia Cerdas yang dihelat di DBL Arena Surabaya pada 7-11 Juli, misalnya, saya kira different. Sebab, kemasan festival terkesan lebih soft, bersahabat, lumer, dan elegan, sekaligus merangkul. Jauh dari kesan memaksa orang untuk berbelanja buku! Meski ada kekurangan, paling tidak hal itu bisa menyumbangkan format baru cara menggungah kesadaran membaca.

Pergolakan Kaum Nahdliyin


Judul Buku : Pergolakan di Jantung Tradisi; NU Yang Saya Amati

Penulis : As'ad Said Ali

Penerbit : LP3ES, Jakarta

Cetakan : Ketiga, Juni 2010

Tebal : 323 halaman

Dalam diskusi buku bertajuk Dari Kiai Kampung ke NU Miring di Jakarta pekan lalu, beberapa pembicara menekankan amat pentingnya Nahdlatul Ulama (NU) memperkuat basis materialnya, terutama ekonomi, agar para warga pendukung lebih mampu berperan sebagai kekuatan masyarakat sipil.

Pengamat politik Yudi Latif, misalnya, menyatakan bahwa NU harus memiliki basis material yang kuat agar bisa menegakkan hal-hal fundamental, seperti kesejahteraan dan keadilan. Dengan kuatnya institusi madani, masyarakat tidak akan terlalu bergantung pada institusi formal kenegaraan atau pemerintah.

20 Juli 2010

Perpustakaan, Simbol Kemajuan Peradaban Islam

Oleh : Rabytah




Bismillahirrahmanirrahiim…
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang…
——————————————————————————————
Berbicara tentang Perpustakaan. Tempat ini adalah tempat favorit saya setelah kamar tidur. Karena disinilah benda favorit saya tinggal, Buku. I’m so crazy about this things. Karena setelah dihitung-hitung, mayoritas pemasukan saya keluar untuk pembelian buku-buku. Namun titik gila saya pada buku belum mencapai derajat kegilaan Qais pada Layla, atau kegilaan Romeo dan Juliet yang bunuh diri mati sebelum nikah. Dasar Sinting. Seharusnya Romeo dan Juliet tau, bahwa mayat orang yang membujang itu adalah sehina-hinanya mayat [hr. Bukhari]. Karena itu,  Allah berfirman “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Alloh akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Alloh Maha Luas (pemberian-Nya) dan Maha Mengetahui.” (Q.S. An Nuur : 32)

Jadi (lagi) sekedar mengingatkan kembali, topik kali ini adalah tentang Perpustakaan. (dulu) Perpustakaan adalah salah satu simbol kemajuan peradaban Islam. Gudang ilmu, tempat berkumpulnya para pembelajar dari tempat-tempat yang jauh, dan merupakan pusat penelitian. Di tempat inilah para ilmuwan-ilmuwan, sastrawan-sastrawan, mujtahid, dan mufasir-mufasir besar Islam lahir.

Jika Pribumi (Dipaksa) Merayakan Kemerdekaan Penjajahnya


Oleh: Zen RS

Brosur Seandainya ditulis dengan bahasa halus dengan struktur kalimat yang sempurna betul. Brosur itu sendiri pada dasarnya sebuah sindiran yang tajam yang mana sindiran itu di separuh bagian di antaranya digelontorkan dengan sebuah pengandaian yang, selain cerdas, juga halus.

Di awal-awal, pembaca akan sukar menebak mau ke mana arah tulisan Soewardi. Tetapi menginjak pada paragraf keempat, arah yang ingin disasar itu pelan-pelan mulai menyingsing. Dia menulis: “…Sebagaimana halnya orang Belanda yang nasionalis sejati mencintai tanahairnya, saya pun mencintai tanah airsendiri…. Alangkah gembiranya hati, alangkah nikmatnya dapat turut memeringati hari nasional yang demikian penting artinya.”

19 Juli 2010

Menegakkan Hegemoni Negara

 
Oleh : Moh. Asy'ari Muthhar
Lee Kuan Yew -dalam pidatonya di depan Konferensi Bisnis Filipina pada 1992- mengatakan bahwa untuk menciptakan negara maju, yang dibutuhkan adalah kedisiplinan, bukan demokrasi. Pernyataan itu berangkat dari pengalaman dia sebagai perdana menteri Singapura yang dianggap berhasil membawa negara tersebut dari negara berkembang menjadi negara maju. Padahal, Lee adalah seorang otoriter. Dalam salah satu ungkapannya, dia mengatakan lebih suka ditakuti daripada disayangi rakyat. Lalu, bagaimana dengan Indonesia yang menganut demokrasi?

Sebuah Buku Dipinjam dari Perpustakaan selama 145 tahun

Di tahun 1823, Richard Dodd meminjam buku tentang penyakit Febrile dari perpustakaan University of Cincinnati Medical Library. Entah karena apa, buku terlupakan baik oleh Richard Dodd ataupun oleh pengurus perpustakaan. Dan waktupun terus berlalu.

Mengapa Dosen-dosenku Malas Menulis?


Oleh mohammad afifuddin*

''Mengapa dosen-dosenku malas menulis?'' Apakah mereka benar-benar tidak bisa menulis? Sepertinya mustahil mereka tidak bisa menulis. Mereka jelas punya kemampuan menulis. Buktinya, mereka berpengalaman menulis skripsi, tesis, bahkan disertasi. Juga ada puluhan buku yang ditulis para dosen tersebut. Tapi, mengapa mereka malas menulis di media massa?

Salah seorang dosen senior pernah memberikan alasan. Katanya, kebanyakan para dosen tidak biasa dengan bahasa ilmiah populer seperti yang digunakan di media massa. Mereka telanjur terstandardisasi menulis dengan gaya penulisan ilmiah ala kampus. Dengan begitu, model tulisannya tidak sesuai dengan style media massa.

12 Juli 2010

Sepak Bola Memartabatkan Bangsa

KEHADIRAN buku ini memang memiliki relevansi dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2010. Buku ini tidak meniatkan diri sebagai buku panduan penonton, rumus-rumus prediksi kemenangan, atau profil pemain. Buku mungil ini justru memberikan suguhan wacana multiperspektif mengenai sepak bola di Benua Afrika dan Afrika Selatan. Kumpulan empat artikel di buku ini merupakan studi intensif dan analitis dengan perspektif sosiologis, antropologis, etnografis, historis, dan politis. Sepak bola menjadi tema inklusif untuk membaca nasionalisme, politik global, ekonomi global, sosial-kultural lokalitas, proyek demokratisasi, dan lain-lain.

Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Fakta itu mengejutkan dan menakjubkan karena negara di benua miskin tersebut sanggup memikat FIFA untuk membuat keputusan mengesankan. Pilihan Afrika Selatan sebagai tuan rumah mencakup kalkulasi kebijakan sepak bola, politik, ekonomi, sejarah, sosial, dan kultural. Justin van der Merwe menjelaskan bahwa keputusan itu merupakan proyek ambisius FIFA untuk menduniakan sepak bola dengan konsekuensi politis. Politik persepakbolaan dunia dengan gamblang tergelar di Afrika Selatan. Piala Dunia tidak sekadar urusan sepak bola, tapi pemahaman atas nasib dan ambisi Benua Afrika.

Kado Seabad Muhammadiyah

PADA 3-8 Juli lalu Muhammadiyah menyelenggarakan muktamar ke-46 di Jogjakarta. Di muktamar kali ini, usia Muhammadiyah sudah mendekati satu abad, tepatnya 98 tahun menurut hitungan Masehi dan seratus tahun menurut hitungan hijriah. Muhammadiyah didirikan KH Ahmad Dahlan pada 8 Zulhijah 1330 atau 18 November 1912.

Ribuan peserta dari berbagai daerah memadati Kota Gudeg. Selain memilih pucuk pimpinan organisasi untuk periode lima tahun berikutnya, muktamar membahas berbagai masalah internal keorganisasian, keindonesiaan dan keumatan, berikut peluang dan tantangannya pada masa mendatang.

Sudah barang tentu banyak ucapan selamat diberikan kepada Muhammadiyah dengan berbagai ekspresi yang berbeda-beda, sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Salah satunya dalam bentuk pemikiran seperti yang terhimpun dalam buku Satu Abad Muhammadiyah; Mengkaji Ulang Arah Pembaruan yang ditulis Dawam Rahardjo dan para penulis muda ini.