Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen

JL. Raya Sukowati Barat No. 15 D SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen

JL. Raya Sukowati Barat No. 15 D SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pelatihan IT

Pelatihan IT di BLC Kabupaten Sragen

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen merupakan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen di bidang perpustakaan. Pusat informasi dan Literasi Masyarakat Sragen ini terletak di JL. Raya Sukowati Barat NO. 15 SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada tahun 2010, terpilih sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Pertama Se-Jawa Tengah. Telp. 02171 892721 Email perpustakaansragen@gmail.com. NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 33143E1014753.

Mari, Bersama Perpustakaan Kita Cerdaskan Bangsa!


30 Agustus 2010

Potret Tumpulnya Nalar Politik

Oleh Achmad Maulani
BARU-baru ini Kementerian Dalam Negeri merekomendasikan pembatalan sejumlah peraturan daerah (perda) yang dianggap bermasalah. Tak tanggung-tanggung, perda yang direkomendasikan untuk dibatalkan mencapai 1.000 perda. Jumlah tersebut lebih banyak daripada tahun lalu, sekitar 800 perda. Sebelumnya, selama 1999-2006, di antara 5.054 perda yang diterima Kementerian Dalam Negeri, 930 perda bermasalah.

Tumpulnya nalar politik. Itulah kira-kira gagasan yang ingin disampaikan buku ini di tengah kekisruhan beragam perda bermasalah yang sering dinilai merugikan masyarakat. Beberapa pertanyaan mendasar yang bernada gugatan coba dimunculkan buku ini untuk memastikan bahwa otonomi daerah yang sedang berjalan memang tidak melenceng dan mengalami defisit dalam pemaknaannya.

Bertemunya Dua Santri Ngruki


 
Oleh : Ridlwan Habib
 
SEBAGAI alumnus Pondok Pesantren Al Mukmin di Ngruki, Cemani, Sukoharjo, keresahan Noor Huda Ismail tak kunjung reda. Konsultan keamanan investasi itu risau karena pondok tempatnya mencari jati diri remaja (1985-1991) masih selalu dicitrakan sebagai "kawah candradimuka" kader-kader teroris. Yang terbaru, pendiri pondok Ustad Abu Bakar Ba'asyir lagi-lagi ditangkap dan disangka polisi terlibat kasus terorisme di Aceh.

"Saya ingin dunia punya tafsir yang berbeda tentang Ngruki, tidak monolitik seperti sekarang," kata Huda suatu hari pada Desember 2009.

Saat itu draf naskah buku Temanku, Teroris? sudah selesai dan siap masuk ke percetakan. Namun, judul yang dipilih kala itu Jendela Kecil Santri Ngruki.

Pengalaman Menulis Buku Pengantar


ENTAH kebetulan atau tidak, esai Ridwan Munawwar di rubrik ini (Jawa Pos, 11 Juli 2010) yang berjudul Politik Buku Pengantar hadir saat saya sedang semangat-semangatnya menyelesaikan buku Pengantar Sosiologi. Buku itu saya mulai lebih dari tiga bulan yang lalu. Saya menulis dengan bersemangat karena dipicu tawaran untuk mengajar di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik sebuah kampus swasta. Karena itu, sebagai pengajar, saya harus bisa mengungkapkan pikiran dan gagasan secara lebih sistematis dan mudah dipahami pembaca (terutama mahasiswa).

Sebagai penulis buku-buku bertema pop ''berat'', saya seperti mulai hal baru saat menulis buku pengantar. Saya harus menulis hal-hal yang lebih sistematis. Hal itu bertujuan agar penyampaian materi dapat mendukung ketentuan kurikulum yang diajarkan di lembaga pendidikan. Juga, memudahkan suatu wacana akademik dipahami dalam keterkaitan satu materi dengan materi lain. Saya juga harus membatasi diri untuk berbicara hal-hal yang subjektif agar uraian-uraian yang disampaikan tidak keluar dari bingkai tema, materi, dan teori yang dibahas dalam buku tersebut.

25 Agustus 2010

Tiga Pelajaran Obama untuk SBY


Oleh Tri Agus S. Siswowiharjo

PRESIDEN Amerika Serikat Barack Obama sedang menghadapi kontroversi. Sebab, dukungan terhadap rencana pembangunan Islamic Center di dekat Ground Zero -bekas menara kembar WTC- di New York, menuai kritik sebagian besar rakyat AS. Namun, Obama tak goyah. Itulah, setidaknya, satu di antara tiga pelajaran atau teladan dari seorang pemimpin dunia yang patut ditiru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebagai pemimpin, seseorang harus mementingkan nasib rakyatnya. Obama menunjukkan kepada SBY dan rakyat Indonesia ketika dia menunda kunjungan ke Jakarta -di antaranya bernostalgia di sebuah SD negeri di Menteng- menjelang disahkannya Undang-Undang Kesehatan yang sangat bersejarah. Obama, pada detik-detik pemungutan suara pengesahan undang-undang tersebut, tak bisa meninggalkan tanah air untuk memastikan semua lobi partainya berjalan mulus dan RUU itu disetujui menjadi UU.

16 Agustus 2010

Penerbit, Hargailah Pembacamu!


Oleh diana a.v. sasa*

Di rubrik ini, dua minggu lalu (1/8/2010), Sunaryono Basuki dalam tulisannya, Buku Cetak Ulang, Lebih Menguntungkan, saya bayangkan sedang menuding pembaca dengan pongahnya sembari menjadi pembela penerbit yang ciamik.

Contoh pembaca yang kecewa karena merasa dikibuli penerbit setelah membeli buku Budi Darma, bila saya boleh sedikit "rumangsa" rupanya merujuk kepada tulisan saya di rubrik ini (Mempertanyakan Etika Penerbit Buku Recycle, 30/11/2008). Dalam tulisan itu, sepenuhnya saya mempertanyakan etika penerbit yang dalam menerbitkan ulang sebuah buku melakukan pengabaian hak-hak pembaca dalam mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kabaruan dan pembedanya dengan terbitan sebelumnya. Jadi, tak semata soal penting-tidak penerbitan ulang karya-karya lama.

Memutus ''Lingkaran Setan'' Konflik Papua


Papua selalu diidentikan dengan konflik dan kekerasan selama puluhan tahun. Padahal, kepulauan yang luasnya tiga kali lipat Pulau Jawa itu memiliki kekayaan alam yang melimpah, alam yang indah, dan penduduknya hanya sekitar 4 juta jiwa (Papua dan Papua Barat).

Papua adalah satu-satunya provinsi yang memiliki sekitar 500 bandar udara ukuran kecil. Pesawat merupakan satu-satunya alat transportasi cepat yang memudahkan perpindahan orang dari satu kabupaten ke kabupaten lain. Buah-buahan, babi, bahan makanan, dan ternak juga naik pesawat. Lain dengan provinsi lain, pembangunan di Papua berjalan lambat. Gubernur Papua Barbanas Suebu mengibaratkan Papua hari ini seperti Jawa pada masa sebelum Daendels membangun jalan raya dari ujung timur sampai ujung barat.

Setangkai Zaitun Bangsa Palestina


Oleh : Yosephine Maryati
Kawasan Timur Tengah tak putus dirundung pergolakan. Bangsa Palestina terus terisolasi di kampung halaman sendiri. Invasi konyol salah rancang yang mahal dan bersimbah darah ke Iraq merupakan bencana strategis Amerika Serikat (AS). Iraq karut-marut dalam perang saudara memilukan setelah Saddam Hussein dimakzulkan. Israel-Palestina makin terperosok ke dalam pusaran konflik. Hamas dan Fatah makin berebut dominasi komunitas Palestina. Iran makin ngotot menguasai siklus senjata pemusnah masal. Syria-Lebanon terus bersengketa dengan Israel soal dataran tinggi Golan. Al Qaidah makin beringas menjadikan AS sasaran agresi.

Bagaimana suatu kelompok kepentingan di AS bisa melembagakan kekerasan di Timur Tengah? Mengapa lobi Yahudi justru membunuh masa depan bangsa Israel? Mengapa alasan moralitas usang tentang Israel malah merusak reputasi AS? Itulah perdebatan utama yang dibahas dengan sangat memikat oleh John J. Mearsheimer dan Stephen M. Walt dalam buku tentang lobi Israel dan kebijakan Timur Tengah pemerintah AS.

11 Agustus 2010

Di Balik Kesempurnaan Pak Beye

Oleh : Tomi C Gutomo
TIDAK ada manusia yang sempurna. Termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentu. Namun, sebagai orang nomor satu di republik ini, Pak Beye -begitu penulis buku ini menyebut presiden ke-6 tersebut- selalu berusaha dicitrakan sempurna. Sampai-sampai di panggung kampanye Partai Demokrat pada Pemilu 2009, salah satu lagu wajibnya adalah lagu milik Andra and The Backbone, Sempurna.

Berita-berita tentang Pak Beye dan istana kepresidenan yang muncul di televisi, radio, koran, atau majalah adalah berita-berita yang serius. Mulai laporan tentang rapat kabinet, upacara detik-detik proklamasi, tamu negara, hingga reshuffle kabinet. Semua adalah berita penting yang harus segera disebarluaskan ke publik. Nah, tulisan Wisnu Nugroho di buku ini adalah hal-hal yang tidak penting tentang Pak Beye dan segala sesuatu yang ada di kompleks istana kepresidenan selama satu periode (2004-2009). Sesuatu yang sifatnya tidak mendesak untuk diberitakan dan kurang pas disajikan di media mainstream. Tapi, sebagai wartawan istana yang pernah mengenyam pendidikan filsafat, penulis mampu membuat sesuatu yang tidak penting tersebut menjadi tulisan yang penting untuk disimak. Lebih menarik lagi karena dilengkapi dengan foto sederhana sebagai ilustrasi tulisan.

07 Agustus 2010

PESTA BUKU SRAGEN 2010 BERAKHIR

Pesta Buku Sragen 2010 resmi ditutup oleh Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen, Sumanto, SH.MM,  kemarin tanggal 6 Agustus 2010 pukul 16.30 WIB. Dalam sambutan penutupannya, Bapak Sumanto mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Sragen yang telah meluangkan waktunya untuk mengunjungi pesta buku ini. Selain itu, ucapan terima kasih juga ditujukan kepada penerbit, Epsilon Enterprise, segenap karyawan-karyawati Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen dan kepada semua pihak yang turut serta menyukseskan pesta buku ini.


05 Agustus 2010

Buku Cetak Ulang, Lebih Menguntungkan

Oleh : Sunaryono Basuki Ks
SASTRAWAN Budi Darma pernah diprotes penggemar dan kolektor bukunya lantaran dia membeli buku karya Budi Darma yang baru terbit dan mengira buku itu buku baru. Rupanya, penerbit buku tersebut telah menerbitkan karya Budi Darma yang lama dengan label baru. Penggemar itu merasa dikibuli, walaupun Budi Darma tentulah tidak telah mengibulinya.

Cara itu mungkin salah satu akal penerbit untuk menjaring pembeli, penggemar karya Budi Darma. Pembaca lain bisa saja tak tahu bahwa buku tersebut pernah terbit di bawah judul yang berbeda dan tentu dia merasa beruntung bisa mengoleksi buku sastrawan kesayangannya itu. Soal pemrotes, seharusnya dia merasa bersyukur karena telah beruntung mendapatkan buku sama dalam dua edisi yang berbeda dan sadar bahwa mungkin hanya satu dua orang yang bernasib ''sial'' seperti dirinya.

04 Agustus 2010

Trik Jitu Sukses Berbisnis


MERAIH sukses dalam berbisnis menjadi dambaan setiap orang. Sudah pasti, beragam cara, strategi, dan usaha keras ditempuh demi mencapai target keberhasilan. Dengan demikian, di samping sebagai target dan tolok ukur perusahaan, kesuksesan dalam berbisnis juga menjadi penyemangat dan pendorong laju gerak SDM-nya.

Pertanyaannya, bagaimana bila kita baru belajar berbisnis? Tak terbayangkan, ragam prakonsepsi, apa yang harus disiapkan, bagaimana harus memulai, hingga pada persiapan mental menerima konsekuensi untung rugi, dan lain-lain, dipastikan menggelayut di setiap benak orang yang hendak memulai bisnisnya.

Negara Islam di Mata Agus Mustofa


PERBINCANGAN seputar Islam dan negara hampir selalu menarik untuk diangkat. Tak saja karena ia bersinggungan secara ideologis dengan 1,57 miliar pemeluknya di seluruh dunia, tetapi juga bisa menimbulkan konflik bahkan disintegrasi dan perang yang tak berkesudahan. Perbedaan pendapat dalam masalah itu bukan saja perbedaan yang paling pertama terjadi di kalangan umat Islam, tapi juga perbedaan yang paling ''rawan'' dan paling sering memakan korban.

Realita itulah yang bahkan bisa kita lihat sejak masa-masa awal Islam, tepatnya setelah Rasulullah wafat. Perang Jamal adalah perang internal pertama umat Islam. Perang itu pun terjadi karena perbedaan pendapat dalam soal kebijakan pemerintah. Siti Aisyah ketika itu mengangkat senjata kepada Ali. Siti Aisyah, Talhah, dan Zubair menghendaki persoalan pembunuhan Usman diselesaikan secepatnya. Sementara itu, Ali yang sudah dibaiat sebagian sahabat merasa kondisi yang masih kacau belum memungkinkan untuk pelaksanaan qishas. Hingga kemudian terjadilah perang Jamal tersebut.

03 Agustus 2010

PESTA BUKU SRAGEN 2010 DIMULAI !


Pesta Buku Sragen 2010 telah dibuka pada tanggal 31 Juli 2010. Pengguntingan pita tanda pameran dimulai dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Drs. Gatot Supadi, MBA. MM, yang mewakili Bapak Bupati Sragen.

Pembukaan Pesta Buku Sragen 2010 ini di hadiri oleh Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan se-eks Karisidenan Surakarta, Kepala Badan, Dinas,  Kantor, Bagian, dan Camat serta Kepala Desa/Kelurahan  se-Kabupaten Sragen.