Pertanyaannya, bagaimana bila kita baru belajar berbisnis? Tak terbayangkan, ragam prakonsepsi, apa yang harus disiapkan, bagaimana harus memulai, hingga pada persiapan mental menerima konsekuensi untung rugi, dan lain-lain, dipastikan menggelayut di setiap benak orang yang hendak memulai bisnisnya.
Lalu dengan cara apakah mengatasi problem pelik itu? Buku ini, tampaknya, menjadi salah satu pilihan tepat -untuk tidak mengatakan satu-satunya- bagi mereka yang mengalami persoalan di atas dalam merintis sekaligus menumbuhkembangkan bisnis yang hendak dibangun.
Agung K.N. menciptakan strategi jitu untuk menjalankan bisnis yang sedang dirintis atau bagi mereka yang baru memulainya. Strategi tersebut diberi nama narketing. Sepintas, narketing memang sangat mirip bila disandingkan dengan istilah lain yang telah lazim dikenal dalam dunia bisnis, yaitu marketing. Lalu apa bedanya? Secara sederhana, marketing berarti ''pemasaran'', sedangkan narketing bermakna ''penasaran''.
Hanya beda tipis antara keduanya, tapi mempunyai konsekuensi yang berbeda dan berjalin kelindan antara kedua istilah itu. Artinya, rasa penasaran bakal menjadi biang pemasaran. Itulah narketing, yang dalam buku ini, dimaknai sebagai sesuatu yang membuat orang lain penasaran, lalu tertarik pada hal tersebut. Kunci dasarnya adalah rasa ingin tahu yang tinggi dalam pikiran. Ada dorongan kuat di dalam otak kita untuk mencari tahu lebih dalam dan mencari jawabannya.
Menurut Agung, sesungguhnya ada alasan psikologis yang membuat narketing berhasil di Indonesia. Sebab, kebanyakan orang Indonesia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Nah, karakter masyarakat Indonesia itulah yang turut mendukung perkembangan narketing. Ada begitu banyak contoh di sekitar kita yang memperkuat fakta bahwa masyarakat Indonesia memiliki rasa keingintahuan tinggi.
Lihat saja, ketika ada kecelakaan kecil di jalan raya, selalu terjadi kemacetan panjang. Pasalnya, hampir setiap kendaraan yang lewat memperlambat laju kendaraan. Bahkan, ada yang berhenti semata hanya ingin tahu apa yang terjadi. Parahnya lagi, ada yang memarkir kendaraannya sekadar bertanya kepada orang yang berkerumun di sekitar TKP (tempat kejadian perkara). Padahal, orang berkerumun itu juga ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya. Para saksi dan pelaku biasanya sudah tidak ada lagi di sana. Mungkin sudah di kantor polisi atau di rumah sakit (hlm 25).
Dalam konteks bisnis, Agung mencontohkan, seperti nama-nama makanan dan minuman berikut: Soto Gebrak, Es Pocong, dan Rawon Setan sangat ramai dikunjungi konsumen lantaran nama makanan dan minumannya menggunakan strategi narketing. Orang akan bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya rasa dan bentuk Soto Gebrak, Es Pocong, dan Rawon Setan itu? Rasa penasaran dan keingintahuan itulah yang membuat orang berbondong-bondong ingin mencicipi makanan tersebut.
Konsep dasar atau kunci narketing adalah bagaimana kita bisa membuat orang lain penasaran untuk datang. Penasaran dengan demikian, menurut Agung, adalah mantera ajaib. Kata seorang si biang penasaran, Kafi Kurnia, penasaran adalah vitamin yang membuat kita lebih jeli dan tajam mengolah peluang.
Buku ini mengupas salah satu UKM (usaha kecil dan menengah) yang berhasil menerapkan narketing, yaitu ''Burger Batok''. Dilihat dari nama saja, memang sudah pasti orang penasaran, apa dan bagaimana bentuk Burger Batok itu? Dengan buku ini, Agung hendak berbagi pengalaman suksesnya kepada kita semua. Bekal pengalamannya itu dia tulis ke dalam buku panduan praktis bagi siapa pun yang ingin memulai usaha. Sebuah panduan yang mudah diimplementasikan siapa pun yang ingin memulai dengan konsep narketing.
Agung sering menekankan bahwa menjual produk agar cepat laku harus memiliki keunggulan. Apalagi, kalau produk itu memiliki keunikan. Intinya, bagaimana membuat pembeli merasa penasaran dan tertarik membeli produk yang kita jual. Karena menurut Agung, rasa penasaran adalah benih pemasaran. Semakin besar rasa penasaran pembeli, semakin efektif pemasaran yang kita lakukan.
Sebagai mentor bisnis Burger Patok, Agung baru sadar bahwa selama ini dirinya menggunakan narketing dalam mengembangkan bisnisnya. Ternyata, narketing mampu menghasilkan pesona yang luar biasa. Itulah keampuhan narketing yang menjadi trik jitu dalam berbisnis.
Keberhasilan narketing yang diterapkan Agung mempunyai formula rahasia. Dia menyebutkan, ada empat formula yang mesti dilakukan setiap pebisnis. Yakni, (1) kenali rencana bisnis Anda karena sebagian orang tidak begitu mengenal rencana bisnisnya. Kebanyakan orang ingin berbisnis karena melihat keberhasilan orang lain. (2) Fokus pada keinginan bisnis Anda. (3) Biarkan ide liar merasuk. Anda harus membuat perbedaan terhadap kompetitor. Dalam tahap ini, Anda harus belajar berpikir terbalik, out of the box dengan melampiaskan ide-ide liar yang belum pernah ada pada bisnis ini. (4) Pilih ide liar yang paling orisinal (hlm 61).
Karena itu, Burger Patok tidak hanya sukses dalam soal penjualan, tapi juga didukung unsur lain pada periklanan. Tak tanggung-tanggung, pada hari pertama Burger Patok buka langsung diliput salah satu stasiun TV nasional. Kemudian berturut-turut secara bergantian dipublikasikan media lain. Mereka berlomba meliput dari angle berita yang berbeda. Burger Patok tercatat sudah 13 kali masuk TV, 9 kali dimuat di media cetak, dan dua kali di media online. Semua gratis!
Maka, tidakkah Anda juga penasaran menerapkan metode ini? (*)
*) Lailiyatis Sa'adah , pustakawan dan guru PAUD di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
Judul Buku: Narketing: Strategi Ajaib Usaha Sukses
Penulis: Agung K.N.
Penerbit : Kanisius Jogjakarta
Cetakan : I, Mei 2010
Tebal : 127 halaman
Sumber : Jawa Pos, 4 Ag ustus
0 komentar:
Posting Komentar