- Kompetisi Teknologi Pangan
IFT merupakan organisasi internasional dengan anggota para Food Scientist yang tersebar di 100 negara di seluruh dunia. Selama 70 tahun, IFT mendedikasikan misi untuk mengatasi masalah pangan terutama di negara berkembang, seperti Indonesia.
Ketiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unibraw Malang itu masing-masing Ricki Setyawan (22) dan Meidina Nurfitriani (22), keduanya asal Kota Malang, serta Masa Mukti (19) asal Blitar. Mereka berhasil menyisihkan 30 proposal lainnya sebagai kompetitor. Penelitian tersebut dengan menggunakan mi instan kaya zat besi dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal.
Menurut Ricki Setyawan, komposisi bahan baku yang dibuat untuk mi instan adalah murni dari bahan lokal Indonesia, yakni singkong, ubi jalar, tempe, dan belut yang merupakan bahan andalan mi instan fungsional yang dibuatnya.
Dari komposisi tersebut, tempe dan belut yang paling tinggi mengandung zat besi dan memiliki bioavailibilitas zat besi. “Pada kompetisi babak final, kami berhasil mengalahkan Universitas Gadjah Mada. UGM menempati posisi kedua.
Posisi ketiga diraih oleh Institue of Chemical Technology, India. Juri dalam kompetisi tersebut adalah Sajiid Alavi dari Kansas State University, Joseph M Awika dari Texas A And M University, Betty Bugusu dari Purdue University, Luiz Fernadez dari Cargiil Food Ingrediets and System, Cargill centre Europe, dan Angle Mwaniki dari General Mills,” urainya, kemarin.
Muluskan Akreditasi
Pada 2010 lalu, mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw juga menyabet gelar juara ketiga dunia dalam kompetisi teknologi pangan di Chicago Illinois, Amerika Serikat (AS). Tiga mahasiswa tersebut adalah Anugerah Dany, Fathy Faisal, dan Danial Fathurrahman yang berhasil membuat beras tiruan. Tim ini mengalahkan 11 negara dengan 33 jenis proposal yang dilombakan.
Beras buatan itu merupakan olahan dari garut, singkong, dan kacang tunggak. Beras buatan tersebut ditemukan memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang lebih lengkap dan lebih bagus daripada beras biasa.
Agustin Krina Wardani, ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) berharap dengan kemenangan yang diraih tiga mahasiswa tersebut, akan memuluskan jalan menuju akreditasi international oleh IFT pada jurusan Teknologi Hasil Pertanian (THP) yang hingga kini dalam proses penggarapan.(jo-75)
Sumber: Suara Merdeka, 22 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar