Oleh Romi Febriyanto Saputro*
Kota Sragen merupakan kota layak anak. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Sragen pada tanggal 23 Juli 2009 lalu yang menetapkan Sragen sebagai kota layak anak. Penghargaan ini tentu cukup membanggakan dan menggembirakan karena Kota Sragen termasuk sepuluh kota di tanah air yang meraih predikat kota layak anak.
Sragen memang layak meraih predikat ini. Beberapa sarana dan prasarana seperti arena bermain di GOR Diponegoro, Alun-Alun Sasono Langen Putro, Taman Wisata dan Pendidikan nDayu Alam Asri merupakan bukti kepedulian Pemerintah Kabupaten Sragen terhadap dunia anak.
Kepedulian ini akan semakin lengkap jika Kota Sragen memiliki perpustakaan khusus anak. Perpustakaan khusus anak memiliki nilai strategis untuk mewujudkan dunia membaca yang layak untuk anak. Dunia membaca sekaligus dunia bermain yang nyaman dan aman untuk anak-anak Indonesia. Dunia yang mengatur anak dengan aturan untuk anak bukan aturan untuk orang dewasa.
Selama ini anak-anak Indonesia terpaksa dan dipaksa untuk menikmati perpustakaan yang diperuntukkan bagi orang dewasa. Mereka akan kesulitan mengambil buku di rak yang dirancang untuk orang dewasa. Di perpustakaan pun mereka terpaksa membaca buku yang sebagian besar berlabel dewasa bukan berlabel anak-anak.
Perpustakaan khusus anak merupakan langkah terobosan untuk membangun pondasi bangsa yang kuat. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki budaya membaca yang tinggi. Untuk itu sudah menjadi keharusan hadirnya perpustakaan khusus anak di kota layak anak. Hal ini merupakan tahap pengembangan dari adanya layanan khusus anak di perpustakaan.
Gedung baru yang dibangun Pemkab Sragen untuk Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen di Jl. Raya Sukowati No. 15 D, tepatnya di belakang bakal gedung Media Center dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan Perpustakaan Khusus Anak Kabupaten Sragen. Sementara itu, gedung lama Kantor Perpustakaan Daerah di Jl. Pemuda No. 1 Sragen dapat difungsikan sebagai layanan khusus dewasa.
Pembagian layanan perpustakaan ini penting untuk dilakukan. Sejatinya, anak-anak memerlukan jenis layanan, jenis buku, jenis ruangan, dan jenis perlakuan yang berbeda dengan orang dewasa.
Mereka memerlukan perpustakaan yang khusus didesain, dirancang, dan dipersembahkan untuk anak penerus generasi bangsa. Perpustakaan yang memiliki arena bermain, internet anak, layanan mendongeng, dan pustakawan pengasuh anak.
Perpustakaan yang membebaskan anak-anak untuk melakukan ekspresi, impresi, kreasi, dan aktualisasi diri. Sebuah perpustakaan yang layak anak !
*Romi Febriyanto Saputro, S. IP adalah pengelola blog Kantor Perpusda Kab. Sragen. Pemenang Pertama Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008
Artikel ini telah dimuat Jawa Pos Radar Solo pada tanggal 24 Desember 2009
Kota Sragen merupakan kota layak anak. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Sragen pada tanggal 23 Juli 2009 lalu yang menetapkan Sragen sebagai kota layak anak. Penghargaan ini tentu cukup membanggakan dan menggembirakan karena Kota Sragen termasuk sepuluh kota di tanah air yang meraih predikat kota layak anak.
Sragen memang layak meraih predikat ini. Beberapa sarana dan prasarana seperti arena bermain di GOR Diponegoro, Alun-Alun Sasono Langen Putro, Taman Wisata dan Pendidikan nDayu Alam Asri merupakan bukti kepedulian Pemerintah Kabupaten Sragen terhadap dunia anak.
Kepedulian ini akan semakin lengkap jika Kota Sragen memiliki perpustakaan khusus anak. Perpustakaan khusus anak memiliki nilai strategis untuk mewujudkan dunia membaca yang layak untuk anak. Dunia membaca sekaligus dunia bermain yang nyaman dan aman untuk anak-anak Indonesia. Dunia yang mengatur anak dengan aturan untuk anak bukan aturan untuk orang dewasa.
Selama ini anak-anak Indonesia terpaksa dan dipaksa untuk menikmati perpustakaan yang diperuntukkan bagi orang dewasa. Mereka akan kesulitan mengambil buku di rak yang dirancang untuk orang dewasa. Di perpustakaan pun mereka terpaksa membaca buku yang sebagian besar berlabel dewasa bukan berlabel anak-anak.
Perpustakaan khusus anak merupakan langkah terobosan untuk membangun pondasi bangsa yang kuat. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki budaya membaca yang tinggi. Untuk itu sudah menjadi keharusan hadirnya perpustakaan khusus anak di kota layak anak. Hal ini merupakan tahap pengembangan dari adanya layanan khusus anak di perpustakaan.
Gedung baru yang dibangun Pemkab Sragen untuk Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen di Jl. Raya Sukowati No. 15 D, tepatnya di belakang bakal gedung Media Center dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan Perpustakaan Khusus Anak Kabupaten Sragen. Sementara itu, gedung lama Kantor Perpustakaan Daerah di Jl. Pemuda No. 1 Sragen dapat difungsikan sebagai layanan khusus dewasa.
Pembagian layanan perpustakaan ini penting untuk dilakukan. Sejatinya, anak-anak memerlukan jenis layanan, jenis buku, jenis ruangan, dan jenis perlakuan yang berbeda dengan orang dewasa.
Mereka memerlukan perpustakaan yang khusus didesain, dirancang, dan dipersembahkan untuk anak penerus generasi bangsa. Perpustakaan yang memiliki arena bermain, internet anak, layanan mendongeng, dan pustakawan pengasuh anak.
Perpustakaan yang membebaskan anak-anak untuk melakukan ekspresi, impresi, kreasi, dan aktualisasi diri. Sebuah perpustakaan yang layak anak !
*Romi Febriyanto Saputro, S. IP adalah pengelola blog Kantor Perpusda Kab. Sragen. Pemenang Pertama Lomba Penulisan Artikel Tentang Kepustakawanan Indonesia Tahun 2008
Artikel ini telah dimuat Jawa Pos Radar Solo pada tanggal 24 Desember 2009