#Untuk Lelakiku,
Aku seperti memimpikanmu di setiap malam yang sepi. Aku seperti mengenalmu ribuan tahun lalu, bahkan sebelum takdir mengeluarkanku dari ruang rahim. Kupercayai takdir sibuk mempertemukan kita, sekali tuang anggur dalam cawan. Limbur menempati takdirnya sendiri, dan begitulah kamu.
Aku seperti pernah sibuk menjahit bajumu, ketika gesek daun menjadi irama syahdu. Kupercayai, cangkir kopimu selalu menanti kala pacul menimpa teras rumah.
Aku seperti memimpikanmu di setiap malam yang sepi. Aku seperti mengenalmu ribuan tahun lalu, bahkan sebelum takdir mengeluarkanku dari ruang rahim. Kupercayai takdir sibuk mempertemukan kita, sekali tuang anggur dalam cawan. Limbur menempati takdirnya sendiri, dan begitulah kamu.
Aku seperti pernah sibuk menjahit bajumu, ketika gesek daun menjadi irama syahdu. Kupercayai, cangkir kopimu selalu menanti kala pacul menimpa teras rumah.