Bahasa Melayu dinilai layak menjadi bahasa resmi di Persatuan Bangsa-Bangsa mengingat banyaknya pengguna bahasa tersebut di beberapa negara khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho di Medan, Kamis, mengatakan pengguna Bahasa Melayu di beberapa negara Asia Tenggara cukup banyak seperti halnya di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Brunai.
"Dengan keadaan tersebut tentunya Bahasa Melayu sangat layak jadi bahasa resmi di PBB. Indonesia saja penggunanya mencapai jutaan orang, demikian juga Malaysia dan Thailand," katanya saat membuka seminar nasional dan peringatan 100 tahun Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Tengku Amir Hamzah merupakan pahlawan nasional yang selalu menerapkan kearifan dan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari, meski merupakan keluarga Kesultanan Langkat.
Kesederhanaan dan kearifan tersebut juga ia tunjukkan dengan sering makan di diwarung-warung pinggir jalan ketika bepergian ke daerah.Padahal ia merupakan tokoh penggerak, persiapan Kongres Pemuda Tahun 1928 dan juga salah satu tokoh yang menginspirasi, sekaligus mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.
"Apa yang telah ditunjukkan Tengku Amir Hamzah semasa hidupnya tentunya dapat menjadi contoh dan motivasi bagi generasi muda kita sekarang hingga mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar mengatakan, bahasa merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki sebuah bangsa. Karena bahasa dapat menjadi pemersatu bangsa dari keanekaragaman.
Kebanggaan akan bahasa sendiri telah ditunjukkan Jepang dan belakangan ini Vietnam juga sudah mulai melakukan hal yang sama. Mereka bangga tetap menggunakan bahasanya meski dalam forum internasional.
"Rasa cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki bahasa persatuan Bahasa Indonesia harus terus kita bina," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa peran kaum perempuan tidak kalah pentingnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan saat ini sudah banyak kaum perempuan yang mengisi jabatan-jabatan penting baik di lembaga pemerintahan maupun swasta.
"Peran perempuan juga sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa, karena pembentukan karakter yang baik adalah dimulai dari rumah," katanya.
22 Oktober 2011
Bahasa Melayu Layak Jadi Bahasa PBB
Sumber : ANT
Sumber: Kompas, 21 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar