- Lima Isu Diangkat
Meski dengan raut muka ragu dan khawatir pada awalnya, para peserta tampil dengan percaya diri saat berlaga dengan waktu yang diberikan hanya lima menit untuk mempresentasikan isi pidatonya.
Tanpa teks mereka bercas cis cus menunjukkan kefasihan menguasai bahasa negeri Ratu Elisabeth di depan para penilai. Juri pun menilai peserta berdasarkan pengembangan dan isi pidato, efektivitas, suara, etika, apresiasi, dan ketepatan dari materi pidato yang disajikan.
Lima isu atau tema diangkat oleh panitia penyelenggara Penerbit Erlangga dan dapat dipilih salah satunya oleh peserta lomba. Antara lain tentang pengusaha muda, pengawasan pembajakan di Indonesia, peran pemerintah untuk menstimulus siswa agar gemar membaca, cara mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris, dan cara mempromosikan budaya Indonesia ke internasional.
Tampil Gigih
Menarik dan cerdas, itulah yang ditampilkan 106 peserta yang turut dalam kompetisi tersebut. Salah satunya oleh peserta dari SMK 6 Semarang, Debora Meilani Ike (15). Gadis manis dengan rambut sebahu ini mencoba berpidato tentang pengalamannya menjadi pengusaha muda dengan menjual nasi jagung lauk ikan asin di sekolahnya.
’’At school, I sell corn rice with salty fish and mixed vegetable. Do you know what food is it? It is villager’s food, it is an old fashioned food and it doesn’t match with our generation (Di sekolah, saya menjual nasi jagung dengan ikan asin dan sayur campur. Tahu tidak makanan itu? Itu makanan desa, makanan kuno dan tidak cocok untuk generasi kita),’’ ungkapnya di hadapan juri.
Kegigihan siswa kelas I dengan kompetensi keahlian Akomodasi Perhotelan itu memukau juri. Sebab, dia berhasil menceritakan bagaimana reaksi negatif dari teman-temannya pada awal menjual produk itu.
Namun, sekarang produk tersebut sangat digemari, baik teman maupun para gurunya. Apalagi, hasil penjualannya dapat menambah uang sakunya dan membantu perekonomian keluarganya. Marketing and Communication Penerbit Erlangga Cabang Semarang sekaligus Ketua Panitia Arif Setiawan mengatakan, kompetisi ini bertujuan untuk mendorong kecintaan siswa untuk belajar bahasa Inggris.
Akhirnya, tiga pemenang diumumkan oleh panitia lomba. Juara I Samuel dari SMA Theresiana Semarang, Juara II Debora Meilani dari SMK 6 Semarang, dan Juara III Ginani H dari SMA 1 Purwokerto.
’’Siswa dan sekolah yang menang akan mendapat hadiah uang tunai dengan nilai yang sama, juara III mendapat Rp 3 juta, juara II Rp 4 juta, dan juara I Rp 5 juta sekaligus maju ke kompetisi pidato bahasa Inggris tingkat nasional,’’ tandas Arif. (Anggun Puspita-75)
Sumber: Suara Merdeka, 15 Juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar