Sebanyak 38 kursi batu peninggalan megalitikum di kawasan Situs Terjan di Bukit Selodiri, Desa Terjan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diketahui raib.
Hilangnya puluhan kursi batu peninggalan era 1400 sebelum masehi tersebut terungkap saat Masyarakat Sejarawan Indonesia Rembang bersama Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah setempat meninjau situs tersebut, Senin.
Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Rembang Edy Winarno mengatakan berdasarkan laporan dari sebuah penelitian yang diterimanya, tercatat ada sekitar 40 kursi batu di sekitar Situs Terjan.
"Namun, dari 40 kursi batu itu, jumlahnya kini tinggal dua buah saja. Temuan ini menjadi sesuatu yang memprihatinkan," katanya.
Meski demikian, lanjut Edy, pihaknya belum berani menyimpulkan apakah kursi-kursi batu tersebut hilang dicuri penduduk setempat.
"Hanya, kami tak menampik, kerusakan batu-batu peninggalan megalitikum itu rusak diduga antara lain akibat ulah para pengunjung. Apalagi di kawasan jauh pemukiman penduduk itu sangat minim pengawasan," katanya.
Selain itu, imbuh ia, faktor alam diyakini turut mempercepat pelapukan. "Kami hanya berharap warga setempat ikut menjaga keberadaan situs, karena itu termasuk warisan peninggalan budaya dunia. Sebab, tercatat ada empat situs megalitikum di Indonesia," katanya.
Selain Terjan, katanya, ada juga situs peninggalan megalitikum di Pasemah, Sumatra Selatan, Gua Made Jombang dan di Parepare Sulawesi Selatan. "Namun khusus di Situs Terjan, diyakini sebagai peninggalan yang paling lengkap," katanya.
Untuk mengurangi risiko kerusakan lebih parah, Kepala Desa Terjan Abdul Hadi belum lama ini mengumpulkan delapan orang pengusaha tambang yang beroperasi di kawasan desa setempat.
"Dari pertemuan itu, mereka bersepakat untuk tidak melakukan aktivitas penambangan pada radius 100 meter dari pusat situs," katanya.
Sumber: Kompas, 12 Juli 2011
0 komentar:
Posting Komentar