Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen merupakan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen di bidang perpustakaan. Pusat informasi dan Literasi Masyarakat Sragen ini terletak di JL. Raya Sukowati Barat NO. 15 SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada tahun 2010, terpilih sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Pertama Se-Jawa Tengah. Telp. 02171 892721 Email perpustakaansragen@gmail.com. NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 33143E1014753.

Mari, Bersama Perpustakaan Kita Cerdaskan Bangsa!


21 Juni 2011

Nuh: Tekan Angka Buta Aksara

Mendiknas Mohammad Nuh

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh bertekad akan menekan angka buta aksara di Indonesia. Sampai dengan tahun 2015, ia berharap dapat menekan angka buta aksara sebanyak satu sampai dua persen. Menurutnya, keaksaraan tidak sebatas dapat membantu kehidupan atau meningkatkan kualitas hidup seseorang secara pribadi, tetapi dapat pula meningkatkan peradaban bangsa.

"Upaya menuntaskan buta aksara merupakan investasi penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Nuh, seusai menghadiri seminar internasional 'Meningkatkan Keaksaraan Perempuan', Selasa (21/6/2011), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. 


Ia memaparkan, saat ini 4,8 persen atau sekitar 8,5 juta dari total seluruh penduduk Indonesia masih mengalami buta aksara. Dari sekitar 8,5 juta penduduk Indonesia yang buta aksara, 60 persennya adalah perempuan. Oleh karena itu, kata Nuh, perempuan buta aksara menjadi fokus dan perhatiannya.

"Target di 2015 dapat menekan satu sampai dua persen total angka buta aksara dan kami harap bisa tercapai. Mengenai perempuan, buta aksara juga ada dari anak-anak sampai orangtua, mungkin kita akan fokuskan pada mereka yang muda," ujarnya.

Nuh melanjutkan, keaksaraan merupakan pintu komunikasi sosial, komunikasi budaya dan ekonomi, yang sangat berhubungan erat dengan tingkat kesejahteraan dan kesehatan. Meski begitu, ia menyadari akan menemukan banyak kesulitan dalam pelaksanaannya, terlebih ketika mengajak para orangtua secara aktif.
"Pendekatannya tidak semata-mata baca tulis dan berhitung. Tetapi, pendekatan yang akan dilakukan adalah mengaitkan keaksaraan itu dengan aktivitas ekonomi dan kehidupan sosial. Sehingga mereka jadi tertarik. Melalui keaksaraan, kami ingin mengembangkan keberdayaan perempuan secara sosial dan ekonomi," ujarnya.

"Oleh karena itu, saya memberikan penghargaan atas terobosan yang dilakukan oleh kawan-kawan (LSM dan organisasi perempuan)," tambahnya.

Sumber: Kompas, 21 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar