Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen

JL. Raya Sukowati Barat No. 15 D SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen

JL. Raya Sukowati Barat No. 15 D SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pelatihan IT

Pelatihan IT di BLC Kabupaten Sragen

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen merupakan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen di bidang perpustakaan. Pusat informasi dan Literasi Masyarakat Sragen ini terletak di JL. Raya Sukowati Barat NO. 15 SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada tahun 2010, terpilih sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Pertama Se-Jawa Tengah. Telp. 02171 892721 Email perpustakaansragen@gmail.com. NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 33143E1014753.

Mari, Bersama Perpustakaan Kita Cerdaskan Bangsa!


11 Juni 2011

Tak Relevan Lagi

  • Abdul Mujib - Mahasiswa Konseling Islam STAIN Purwokerto
KEGIATAN pelonco yang diadakan setiap kali penerimaaan calon mahasiswa baru, sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, kegiatan tersebut hanya dijadikan ajang balas dendam oleh mahasiswa angkatan sebelumnya yang menjadi panitia. Selain itu, panitia juga sering memperlakukan calon mahasiswa seenaknya sendiri. Sejarah telah mencatat beberapa kasus pelonco yang telah melukai, mencederai, bahkan memakan korban.

Jika yang dijadikan alasan utama diadakannya pelonco adalah untuk membina mental calon mahasiswa baru, berarti cara yang telah mereka lakukan belum tepat. Pembinaan mental bukanlah hal yang bisa dilakukan secara instan, tapi berkala dan dengan cara-cara yang konstruktif. Untuk itu, diperlukan waktu yang tidak singkat.

09 Juni 2011

Ulat Daun Jambu Mete Penghasil Sutra Emas

  • Oleh Norbetus Kaleka
KITA umumnya lebih mengenal Bombyx mori sebagai penghasil benang sutra alam. Ini merupakan ulat sutra impor yang yang dibudidayakan di Indonesia. Tetapi sekarang, dari kekayaan sumber hayati kita, ada jenis ulat sutra alam, yaitu Cricula trinfenestrata.

Spisies ini sering dikategorikan sebagai ulat sutra liar atau wild silk. Kokonnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan benang sutra dengan warna keemasan. Itulah sebabnya, Cricula disebut pula ulat sutra emas. Selain itu, kokonnya merupakan bahan baku untuk pembuatan aneka aksesori yang indah dan eksotis. 

Sekolah Benteng Lawan Radikalisme

  • Oleh Nikmah Rahmawati
HASIL penelitian yang dilansir Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (Lakip) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta cukup mencengangkan. Survei yang digelar Oktober 2010-Januari 2011 itu menyimpulkan 48,9% siswa di Jabodetabek setuju dengan tindakan kekerasan atas nama agama dan moral. Sementara 37,8% guru Pendidikan Agama Islam juga menyatakan setuju.

Terlepas adanya pihak yang masih mempertanyakan validitas survei itu, temuan ini sudah cukup menjadi peringatan bagi pihak sekolah dan orang tua, untuk mewaspadai masuknya paham radikalisme atas nama agama pada putra-putri kita. Kewaspadaan itu makin relevan jika dikaitkan merebaknya pemberitaan penyusupan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang merekrut kader di sekolah, mulai siswa SMP sampai mahasiswa, juga dari kalangan birokrasi dan profesional.

08 Juni 2011

Perayaan Cinta Para Kekasih

Oleh Citra Setiowidiah*

Cinta adalah ungkapan gejolak rasa takjub dan terpesona—baik itu ditujukan kepada sesama manusia, alam, maupun Tuhan. Sementara ketakjuban dan keterpesonaan adalah pengalaman rohani atas sebuah kesaksian atas apa yang dilihat, dirasa, didengar. Itulah kesan pertama saat membaca Kumpulan Puisi Handoko F Zainsam berjudul “Ma’rifat Bunda Sunyi: Tahajud Cinta Para Kekasih”.

Kita seperti diajak dan diseret untuk memasuki ranah-ranah keterpesonaan dan ketakjuban, baik antar sesama (kekasih hati), alam, dan Tuhan. Hal ini mengingatkan pada beberapa perjalanan para darwis atau para sufi menemukan hakikat cintanya. Di sinilah perayaan cinta itu dilakukan oleh para kekasih.

07 Juni 2011

Berburu buku mengejar ilmu

Oleh: Fetty Permatasari

Buku adalah gudang ilmu, buku adalah jendela dunia. Entah dari mana asal rangkaian kata bijak itu, tapi yang jelas kata-kata itu menjadi jargon yang menunjukkan betapa istimewanya benda bernama buku itu.
Memang benar, lewat membaca kita bisa memperoleh pengetahuan atau peristiwa apa saja dan di mana saja. Buku juga merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya. Uang gampang habis, harta mudah lenyap. Tapi pengetahuan tak mudah dicuri.

Apalagi dalam dunia pendidikan. Buku menjadi salah satu komponen kelangsungan pendidikan. “Sampai-sampai orang Eropa berpendapat bahwa education without book is unthinkable,” kata Kasumawati, salah seorang pengajar sekolah dasar swasta di Solo.

Hari ini Bupati sragen terima penghargaan Adipura ke-8

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen kembali menerima penghargaan Adipura Kencana sebagai kota terbersih dan terindah tingkat nasional kali ke delapan pada Selasa (7/6/2011) ini.


Penghargaan yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu bakal diterima langsung Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sragen, Zubaidi, saat dihubungi Espos, Senin (6/6/2011), mengaku sudah ada di Jakarta untuk persiapan penerimaan penghargaan Adipura itu. Menurut dia, penilaian kota terbersih dan terindah itu dilakukan dua kali, yakni pada Oktober 2010 dan April 2011 lalu.

Terkait Technopark, Inspektorat dan BKD usut pelaku

Bupati Agus Fatchur Rahman memerintahkan Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen untuk menginvestigasi kasus pemindahan barang inventaris Technopark Ganesha Sragen secara ilegal.


Bupati menyerahkan dua instansi pemerintah itu untuk menentukan sanksi kepada oknum pegawai technopark yang terbukti menjarah barang milik pemerintah.

Hutan dan Kearifan Kita

  • Oleh Toto Subandriyo
HUTAN tidak saja memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga menjaga kelangsungan hidup di bumi. Hutan adalah tempat hidup dan lumbung lebih dari 80 persen keanekaragaman hayati dunia.  Bukan hanya itu, tidak kurang dari 300 juta orang menjadikan hutan sebagai tempat tinggal serta 1,6 miliar orang menggantungkan hidupnya pada hutan. Hutan juga melindungi 31 persen permukaan bumi.

Akan tetapi, saat ini peran hutan untuk kelangusungan peradaban di bumi tengah diuji. Dunia tengah terancam, bukan karena perang atau terorisme, tetapi oleh fenomena pemanasan global (global warming). Belum lama ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah mempublikasikan laporan yang menyebutkan bahwa aktivitas manusia merupakan penyebab utama pemanasan global. Fenomena pemanasan global dipicu oleh meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer hasil dari penggunaan bahan bakar fosil serta konversi hutan menjadi lahan ekonomis. 

06 Juni 2011

Antara Ekonomi Politik dan Pelestarian Lingkungan

Susianah Affandy - detikNews

Tiap 5 Juni kita merayakan Hari Lingkungan Internasional. Dalam perayaan hari lingkungan tahun 2011 ini, sudah saatnya Indonesia menunjukkan komitmen pelestarian lingkungan kepada dunia internacional sebagai salah satu capaian program pembangunan millinium 2015.

Sebab dalam hemat penulis permasalahan lingkungan mulai dari pemanasan global, jual beli karbon dan degradasi lahan tak bisa diatasi secara parcial dan sektoral tanpa melibatkan keterhubungan satu negara dengan negara lain.

Ajaran Toleransi Ala Sunan Kudus

Judul Buku: Jejak Perjuangan Sunan Kudus Dalam Membangun Karakter Bangsa
Penulis : Nur Said
Penerbit : Brillian Media Utama, Bandung & Sanggar ‘Menaraku’, Kudus
Cetakan : Pertama, 2010
Tebal :  xxviii + 260 halaman
Peresensi : Muhammad Itsbatun Najih*

Akhir-akhir ini, ‘dakwah’ yang dibungkus melalui kekerasan berkedok ‘jihad’ kembali mencuat. Mulai dari tindak kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah, penyerangan tempat ibadah agama lain, sampai aksi teror bom.

Padahal Islam telah mengajarkan untuk bertoleransi dengan kepercayaan lain. Dakwah melalui pendekatan humanis seperti lewat kesenian, pendidikan, dan kebudayaan pastinya akan menghasilkan sikap toleransi yang tinggi.

Budaya RI Dominasi "Tong Tong Fair"

Oleh Zeynita Gibbons

Budaya Indonesia masih mendominasi Pasar Malam Besar "Tong Tong Fair", yang merupakan festival Eurasia terbesar di dunia yang berlangsung di lapangan Malieveld, dekat Central Station Denhaag, selama 10 hari dari tanggal 25 Mei hingga 5 Juni.

Bagaimana tidak di panggung utama yang berada di  pasar itu dikelilingin gerai berbagai negara di Asia seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, China setiap harinya menampilkan berbagai pertunjukan kesenian Indonesia mulai dari tari tarian, gamelan sampai pada peragaan busana batik dari Yogyakarta.

UT Purwodadi buka DII Perpustakaaan

Menindaklanjuti amanat UU No 43/2007 tentang Perpustakaan, universitas terbuka (UT) kelompok belahar (Pokjar) Purwodadi menerima mahasiswa baru Program Studi Diploma (D) II Perpustakaan.


Program ini dengan sistem tutorial berbasil teknologi informasi, sehingga menyiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja di bidang perpustakaan, informasi, komunikasi dan dokumentasi.

04 Juni 2011

Mengapresiasi Pramuka Luar Biasa

  • Oleh Rahmi Nuraini
SEBAGIAN besar dari kita pernah merasakan manfaat dari kegiatan praja muda karana (pramuka) tetapi hanya sebagian kecil yang tahu persis potensi dan manfaatnya. Faktor penyebabnya beragam, mulai faktor eksternal persepsi publik tentang gerakan pramuka yang (hanya) sekadar tepuk-tepuk tangan hingga faktor internal seperti minimnya publikasi kegiatan pramuka di media massa.

Bahkan sedikit orang yang tahu bahwa pada usianya yang ke-50 pada tahun ini, Gerakan Pramuka Indonesia (Indonesia Scout Movement-http://www.pramuka.or. id/) merupakan satu-satunya gerakan kepanduan di Indonesia seperti diatur dalam UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

Nostalgia Kepemimpinan Pak Kalla

Judul Buku: "Pak Kalla dan Presidennya"
Penulis: Wisnu Nugroho
Penerbit: Penerbit Buku Kompas, Jakarta
Cetak: Pertama, Februari 2011 
Tebal: xviii + 204 halaman
Peresensi: Muhammad Itsbatun Najih*

Setelah bergulirnya Tetralogi Sisa Lain SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), kini sosok Pak Kalla (Jusuf Kalla) menjadi obyek bahasan Wisnu Nugroho. Pun, sama seperti buku sebelumnya, buku yang mengupas sisi lain dari Pak Kalla ini juga berisi banyak hal yang luput dari pemberitaan media massa.

Apa yang terpikirkan pertama kali dari sosok Pak Kalla, menurut sebagian masyarakat, adalah Pak Kalla yang cekatan. Tidak lamban ketika mengambil keputusan. Penuh dengan inovasi dan berbagai terobosan.

Kampus (Bukan) Pabrik Pengangguran

  • Oleh Bonnie Eko Bani
’’Sekolah dhuwur-dhuwur, akhire mung nganggur!’’
Kita sering mendengar ungkapan itu dalam keseharian di masyarakat. Hal itu menggambarkan keprihatinan -untuk tidak mengatakan kegemasan-masyarakat, melihat banyak sarjana yang menganggur.

Setelah lulus dari kampus, banyak dari mereka yang mengedarkan ijazah ke berbagai perusahaan. Hasilnya, perusahaan menolaknya sebagai karyawan baru.