Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen merupakan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen di bidang perpustakaan. Pusat informasi dan Literasi Masyarakat Sragen ini terletak di JL. Raya Sukowati Barat NO. 15 SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada tahun 2010, terpilih sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Pertama Se-Jawa Tengah. Telp. 02171 892721 Email perpustakaansragen@gmail.com. NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 33143E1014753.

Mari, Bersama Perpustakaan Kita Cerdaskan Bangsa!


30 September 2010

Google: Perpustakaan Raksasa Abad Ini


7 September 1998-7 September 2010. Sudah 12 tahun mesin pencari ini hadir di jagat maya dan langsung menjadi mesin pencari tiada banding. Pada Oktober 2004, Google meluncurkan bagian pertama “Google Print” sebagai projek yang ditujukan untuk kepentingan publikasi penerbit atas buku terbitannya kepada pengguna internet dengan bisa mengintip contoh-contoh halaman buku terbitan mereka. Disusul pada Desember, Google kembali meluncurkan bagian kedua “Google Print” yang merupakan projek bagi perpustakaan-perpustakaan untuk membangun sebuah perpustakaan digital dunia. Ambisi yang mesti dihormati. Dan dunia pun terkagum dengannya. Selamat ulang tahun, Profesor Google. (Redaksi)

Oleh Diana AV Sasa
Namaku Google. Karena aku tinggal di negeri Paman Sam, panggil saja aku dengan Uncle Google. Tinggalku di dunia maya, tepatnya di alamat www.google.com. Rumahku adalah sebuah “Perpustakaan” sederhana. Ada tulisan ‘G-o-o-g-l-e’ besar-besar di depannya. Tulisan itu berubah-ubah sesuai tema hari. Jika valentine warnanya pink penuh bunga-bunga. Saat Halloween huruf ‘o’ nya berubah menjadi labu. Ketika natal ada lonceng dan lampu kecil bergelantungan di hurufnya. Dan banyak variasi di hari lainnya. Perubahan ini menunjukkan bahwa penghuni rumah ini selalu ceria dan inovatif.


Rumahku ini, dibuat oleh dua bung: Bung Sergey Brin dan Bung Larry Page semasa mereka kuliah mengejar gelar Ph.D di Universitas Standford, California, Dalam coba-cobanya, mereka beranggapan bahwa jaringan antarwebsite dapat memberikan hasil lebih baik dengan menggunakan rangking jumlah halaman pencarian. Dua karib ini kemudian menciptakan mesin pencari web yang disebut “Backrub”. Itulah cikal bakalku. Kelebihan mesin ini karena dapat menunjukkan tingkat penting tidaknya sebuah web. Mesin ini ibarat gudang yang menyimpan jutaan memori dalam rumah Google.

Di rumah ini, aku menjadi robot pustaka yang akan menjadi book guide alias pustakawan (robot pustaka) selama kalian berkunjung di perpustakaan Google. Kusebut rumah Google sebagai perpustakaan karena di dalamnya tersimpan jutaan informasi tentang macam-macam hal. Mulai buku, jurnal, majalah, koran, peta, hingga arsip surat-menyurat. Bukan hanya teks, tapi juga data audio, video, dan gambar.

Jika aku boleh bersombong diri, Google ini adalah perpustakaan terbesar abad ini. Google mempunyai lorong-lorong menuju perpustakaan besar lainnya di seantero jagat maya. Aku memegang kunci banyak “pintu” yang bisa kupakai untuk membuka setiap pintu informasi di dalam Perpustakaan Google.
Coba ketik saja satu ”kata kunci” di kotak pencarian Google. Jika tepat kata yang kalian masukkan, aku akan menunjukkan di mana saja kalian bisa mendapatkan informasi tentang tema yang dicari itu. Semakin tepat kata kuncinya, semakin akurat informasi yang kuberikan.

Jika ragu, kalian boleh memasukkan lebih dari satu kata kunci. Gunakan saja tanda koma (,) atau plus (+) di setiap kata berbeda. Atau mencari kalimat utuh dengan membubuhkan tanda (”) di awal dan akhir kalimat. Kalau sudah siap, akan kutampilkan di mana saja data tentang hal itu tersimpan. Kalian bebas memilih mana yang kalian suka untuk dibaca lebih dulu. Kami menyediakan kutipan singkat dari keseluruhan halaman yang kami referensikan.

Tak usah risau jika halaman yang kami tawarkan terlampau banyak. Itu menunjukkan betapa lengkap koleksi rumah Google. Sebagai perpustakaan raksasa, kami memang harus menunjukkan kebesaran koleksi kami. Supaya pengunjung tak repot, kami membuat aturan klasifikasi urutan tampilan halaman yang kami sebut page rank. Dalam urutan 1-10, semakin atas posisi sebuah web, maka berarti ia semakin dekat dengan kata kunci dimaksud. Semakin ke bawah dan ke belakang akan semakin jauh. Karena itu, memiliki web yang bisa masuk dalam 10 besar Google adalah prestise tersendiri di dunia maya. Itu pertanda bahwa web tersebut semakin banyak di klik oleh pengguna internet karena berada pada prioritas utama.

Mekanisme penilaian Google terhadap urutan daftar situs dalam berbeda dengan perpustakaan maya lainnya. Jika yang lain menerapkan pola siapa membayar paling mahal, ia ada di atas, maka di Rumah Google yang paling atas adalah situs yang paling banyak direferensikan oleh situs lainnya. Sistem ini disebut page rank. Sistem ini disetujui dan ditetapkan oleh Universitas Standford pada 4 September 2001. Lawrence Page adalah pemegang lisensinya. Kata kunci di dalam Perpustakaan Google dijual berdasarkan kombinasi tawaran harga dan jumlah klik. Tawaran harganya mulai 5 sen (US$) per klik.

Perpustakaan Google ini juga membiayai kebutuhannya dengan menyediakan ruang iklan bagi beberapa kata kunci terkait dengan produk.
Dari iklan-iklan inilah Perpustakaan Google ini membiayai dirinya. Tanpa biaya ini tentu rumahku ini tak akan sehebat dan sepopuler sekarang. Kepopuleran ini membuatku semakin bersemangat menjadi Uncle Google sang Robot Pustaka.

Bayangkan saja, setiap hari aku harus melayani jutaan pengunjung di seluruh dunia yang ingin mencari tahu tentang pelbagai hal. Sering kali aku harus bekerja untuk beberapa pelanggan dalam waktu bersamaan. Untunglah teknologi yang dipasang di Perpustakaan Google ini cukup memadai. Kami menyimpan server di lebih dari 100 tempat di dunia.

Dengan server yang luas dan koleksi yang luar biasa banyak, aku bisa memberikan lebih banyak referensi pada pengunjung. Batapa menyenangkan kerja pustakawan seperti aku. Pengunjung bukan hanya hemat waktu dan tenaga untuk mendapatkan referensi bacaan. Tapi juga hemat biaya, karena rumahku ini hadir tanpa biaya. Ia ada di depan siapa saja yang terhubung ke dunia maya. Sama seperti televisi hadir di rumah dengan perantara listrik.

Rumah Google dengan aku, si Uncle Google, di dalamnya adalah sebuah revolusi pustaka abad ini. Melalui “perpustakaan” maya ini siapa saja dapat memperoleh informasi dengan cepat mengenai sesuatu. Tak perlu membuka-buka katalog yang bertumpuk dan njlimet. Membacanya, lalu mencarinya di atas rak yang tersembunyi. Tak perlu menenteng buku tebal-tebal dan mencari bahan yang belum tentu tepat. Cukup ketik kata kunci, dan aku sebagai katalognya akan mencari bahan yang tepat untuk dihadirkan. Setepat-tepatnya. Kunci tepat bahan tepat. Si Uncle Google ini akan membereskannya.

Selamat datang di pustaka raksasa abad ini: GOOGLE.

Sumber :  www.indonesiabuku.com

0 komentar:

Posting Komentar