Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen merupakan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Sragen di bidang perpustakaan. Pusat informasi dan Literasi Masyarakat Sragen ini terletak di JL. Raya Sukowati Barat NO. 15 SRAGEN, Jawa Tengah, Indonesia.

Pada tahun 2010, terpilih sebagai Perpustakaan Kabupaten/Kota Terbaik Pertama Se-Jawa Tengah. Telp. 02171 892721 Email perpustakaansragen@gmail.com. NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN 33143E1014753.

Mari, Bersama Perpustakaan Kita Cerdaskan Bangsa!


22 Desember 2008

Catatan Hitam McCain

Pada 4 November 2008 adalah hari paling bersejarah bagi rakyat Amerika Serikat (AS). Barack Obama, senator Illinois dari Partai Demokrat, terpilih sebagai presiden ke-44 Amerika, sekaligus presiden pertama dari kulit hitam. Kenyataan ini membuktikan tingkat kedewasaan dan kematangan rakyat Amerika, yang tidak lagi melihat perbedaan ras dan kelompok dalam menentukan pemimpin masa depannya.

Senator yang pernah tinggal di Menteng, Jakarta Pusat ini, dengan telak mengalahkan rivalnya, John McCain dari Partai Republik. Tak tanggung-tanggung Obama berhasil menyabet 349 suara elektoral, jauh melampaui syarat minimal untuk menang: 270 suara. Sedangkan rivalnya, McCain hanya mampu meraup 173 suara elektoral. Sungguh suara yang cukup jomplang.

Kini, dunia tengah menunggu langkah konkret dari Obama. Mereka berharap, ke depan dia dapat membawa perubahan yang cukup signifikan tidak hanya bagi negaranya, tapi juga bagi masyarakat dunia. Sebab, nasib dunia, saat ini bisa dikatakan, sangat bergantung pada kebijakan dan komitmennya, memberi berkah pada dunia --sesuai dengan nama Afrikanya, Barack yang berarti ''berkah''. Berkah bagi negaranya dan bagi warga dunia.

Kemenangan Obama atas McCain dalam pemilu yang lalu, bisa saja ditarik kesimpulan bahwa rakyat Amerika sepertinya sudah jenuh dengan model kepemimpinan yang diterapkan George W. Bush; suka berperang, arogan, egois, dan gemar membuat masalah. Akibatnya, McCain, sang veteran perang Vietnam, sekaligus anak didik Bush, harus rela ditinggalkan publik Amerika dalam pemilu kemarin, walaupun dalam sejarahnya ia pernah menorehkan tinta emas bagi negara adidaya itu.

Citra McCain di mata rakyat Amerika, bahkan dunia sekalipun, tak lebih sebagai monster baru dari gedung putih yang siap merongrong dan mengusik kedamaian dunia. Ia tak jauh berbeda dengan pendahulunya, Bush. Sebagaimana Bush, McCain akan selalu mengobarkan api peperangan di seluruh dunia, terutama di wilayah Timur Tengah sebagai target utamanya.

Pertanyaanya, benarkah John McCain memiliki kepribadian dan karakter yang banyak kemiripan dengan Bush?

Buku ''The Real McCain'' karya Cliff Schecter, konsultan dan komentator politik Amerika ini membeberkan sisi gelap dari senator Arizona ini. Dalam beberapa catatan disebutkan, jika McCain terpilih menjadi presiden Amerika, maka sudah dapat dipastikan dunia akan menghadapi kesulitan yang sama, bahkan boleh jadi lebih parah dari masa pemerintahan Bush. Politik pecah belah dan standar ganda yang sering diterapkan Bush, diprediksikan akan menjadi senjata utama McCain dalam hubungan diplomatiknya. Dengan begitu, setiap kebijakan luar negerinya akan selalu merugikan negara lain.

Dari beberapa kali tema kampanye yang diusungnya, secara terang-terangan McCain mengatakan bahwa perang melawan Irak dan Afghanistan adalah sebuah keniscayaan yang mesti dilakukan bangsa Amerika. Karena bagaimanapun, tegasnya, bila dua negara tersebut tidak ditumpas terlebih dahulu, keduanya akan menjadi penghalang bagi masa depan Amerika. Apalagi dua negara itu diyakini sebagai negara yang melegalkan aksi kekerasan dan terorisme global. Perang suci atau jihad adalah doktrin yang selalu digunakan mereka untuk melakukan teror dan ancaman di muka bumi ini.

Untuk menumpas terorisme global, dalam buku ini penulis menuturkan, McCain akan melakukan aksi segala cara meskipun harus mengorbankan nyawa manusia tak berdosa. McCain siap menggelontorkan dana yang cukup besar untuk menumpas teroris di muka bumi ini. Dan, cara yang paling ia sukai adalah menggunakan kekuatan militer sebagai senjata pemungkas.

Berlatar belakang militer dan pernah terlibat dalam beberapa perang penting di Vietnam, sudah cukup alasan bagi kita untuk menyimpulkan bahwa McCain sosok yang suka mengandalkan kekuatan militer, apalagi bertujuan untuk menumpas teroris.

McCain juga memiliki pandangan yang bias terhadap Islam. Ia selalu menyandingkan kata ''Islam'' dengan ''terorisme''. Baginya, Islam adalah agama satu-satunya yang merestui aksi kekerasan dan terorisme. Salah satu buktinya, kata dia, adalah serangan mengerikan 11 September yang meruntuhkan Word Trade Centre (WTC) dan Pentagon pada waktu yang hampir bersamaan.

Tragedi 11 September menyisakan ingatan pedih yang cukup mendalam bagi McCain. Mulai saat itulah ia membenci Islam dan selalu menyamakanya dengan teroris. Karena itu, baginya, Islam harus diperangi dan tak boleh berkembang. Sebaliknya, ia mendukung penuh berdirinya negara zionis Israel dengan ibu kota Yerussalem. Sebab, dengan berdirinya negara zionis di tanah Yerussalem, maka secara otomatis umat muslim yang berada di sana harus meninggalkan tempat tinggalnya.

Selain fakta mengerikan mengenai McCain, masih banyak lagi catatan hitam McCain yang diungkap dalam buku ini. Masa lalunya yang terbiasa dengan perang dan dunia militer, kehidupan pribadinya yang keras, juga rencana-rencana kabinetnya yang meneruskan kebijakan Bush. Dari segi ideologis, McCain merupakan karakter yang berubah-ubah. Ia bukan karakter yang moderat dan toleran. ''Ia adalah seorang konservatif sebelum menjadi seorang liberal, sebelum ia menjadi seorang konservatif lagi,'' kata Jacob Weisberg di majalah Slate.

Buku ini merupakan catatan kritis penulis yang membeberkan banyak fakta menakutkan tentang McCain berikut teror dan horornya. Ia adalah seorang petualang politik yang berbahaya bagi kedamaian dunia dan bagi kemanusiaan. Oleh karena itu, Joe Trippi, penulis The Revolution Will Not Be Televised, merekomendasikan buku ini untuk dibaca secara umum, khususnya bagi siapa yang ingin mengetahui seberapa bahayanya McCain jika ia terpilih sebagai presiden. Beruntung, ia takluk pada Barack Obama. (*)

Judul Buku : The Real McCain

Penulis : Cliff Schecter

Penerbit : Zahra, Jakarta

Edisi : I, Agustus 2008

Tebal : 218 halaman

---

Mohamad Asrori Mulky, Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar