Oleh : Sunaryono Basuki Ks
SASTRAWAN Budi Darma pernah diprotes penggemar dan kolektor bukunya lantaran dia membeli buku karya Budi Darma yang baru terbit dan mengira buku itu buku baru. Rupanya, penerbit buku tersebut telah menerbitkan karya Budi Darma yang lama dengan label baru. Penggemar itu merasa dikibuli, walaupun Budi Darma tentulah tidak telah mengibulinya. Cara itu mungkin salah satu akal penerbit untuk menjaring pembeli, penggemar karya Budi Darma. Pembaca lain bisa saja tak tahu bahwa buku tersebut pernah terbit di bawah judul yang berbeda dan tentu dia merasa beruntung bisa mengoleksi buku sastrawan kesayangannya itu. Soal pemrotes, seharusnya dia merasa bersyukur karena telah beruntung mendapatkan buku sama dalam dua edisi yang berbeda dan sadar bahwa mungkin hanya satu dua orang yang bernasib ''sial'' seperti dirinya.