Judul : The Lady of the Camellias
Penulis : Alexandre Dumas Jr.
Penerbit : Bentang, Yogyakarta.
Cetakan : I, Januari 2012.
Tebal : vi + 330 halaman.
Peresensi : Sam Edy Yuswanto.
Cinta selalu membuat lelaki merasa lebih baik, tak peduli perempuan seperti apa yang membangkitkan cinta itu.
Ya, rasa cinta seperti itulah yang tengah dialami oleh pemuda bernama Armand Duval, yang telah semenjak lama mengingini bisa berkenalan dengan Marguerite, wanita pecinta bunga kamelia pujaan hatinya. Sejak pertama kali melihat wanita cantik yang berprofesi sebagai penjaja cinta papan atas itu, Armand merasa ada getaran aneh yang membuat ia selalu memikirkannya.
Namun perasaan itu hanya ia simpan di dalam relung hati tanpa berani ia ucapkan. Hingga pada akhirnya, Armand bisa dipertemukan kembali dan berkenalan lebih dekat dengan Marguerite, melalui jasa Prudence Duvernoy, seorang wanita paruh baya pembuat topi sekaligus tetangga terdekat Marguerite. Kehidupan Marguerite yang glamour membuatnya dililit banyak hutang.
Meskipun kemudian Marguerite memilih menjadi simpanan bangsawan tua sekaligus wali kota yang kaya raya dan selalu siap sedia memberikan berapapun uang yang dimintanya, tapi saat sang wali kota sedang tak di rumah, ia masih belum bisa menjauhi kebiasaan lamanya berkencan dengan para lelaki kaya hingga akhirnya ia bertemu dengan Armand, lelaki yang benar-benar tulus mencintai apa adanya. Tanpa pamrih. Meskipun Armand tahu bahwa wanita yang dicintainya itu berprofesi sebagai pelacur papan atas dan paling diminati para lelaki di kota Paris.
Sayangnya, saat Marguerite meninggal, Armand tak berada di sisi wanita yang dicintainya itu. Sialnya lagi, wanita malang itu meninggalkan banyak sekali hutang hingga seluruh hartanya akhirnya dilelang untuk membayar seluruh hutang-hutangnya.
Kisah cinta penuh liku disertai belitan konflik yang menguras emosi ini semakin berasa mengharukan, saat Armand nekat ingin membongkar kembali kuburan Marguerite untuk dipindahkan ke suatu tempat yang akan terus dikenang dan tak akan ada satu pun yang berani menggusur tanah pekuburan kekasih hatinya itu.
Sebagai penikmat karya fiksi sekaligus penulis, membaca novel ini benar-benar memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi saya. Di luar plus-minus cerita yang disajikan oleh karya penulis besar ini, saya berusaha mengambil hikmah dan sisi positifnya saja. Selamat membaca.
***
Sam Edy Yuswanto*
*Penulis Lepas, tinggal di Purwosari Puring Kebumen. Lebih dari seratus karyanya tersebar di berbagai media, lokal hingga nasional.
Sumber: Kompas, 20 Februari 2012
22 Februari 2012
Karena Cinta Tak Pandang Kasta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar