BATAM - Peringatan HUT ke 37 Otorita Batam yang juga merupakan peringatan HUT terakhir bagi Otorita Batam berlangsung dengan sangat meriah, Minggu (26/10), di Lapangan Tumenggung Abdul Jamal, Batam.
Rangkaian acara digelar dalam rangka memperingati hari bersejarah bagi Otorita Batam tersebut, dimulai dengan Upacara Bendera di areal lapangan dilanjutkan dengan peresmian perpustakaan Otorita Batam dan diakhiri dengan pentas kesenian di Hall yang berada dalam kompleks Lapangan Tumenggung Abdul Jamal.
Dalam sambutannya, Ketua Otorita Batam Mustofa Wijaya menjelaskan bahwa HUT Otorita Batam pada tahun 2008 merupakan HUT yang terakhir karena pada HUT ini pula Otorita Batam berganti nama menjadi Badan Pengusahaan Kawasan Batam atau dalam dunia internasional dikenalkan dengan nama Batam Indonesia Free Zone Authority (BIFZA), logo pun ikut berganti, dari yang awalnya bergambar pulau Batam kini menjadi Burung Elang Emas.
Otorita Batam merupakan sebuah instansi yang dibentuk oleh pemerintah pusat melalui Keppres No 74/1971 yang menetapkan sebagian Pulau Batam sebagai daerah pengembangan industri. Menurut Mustofa Wijaya, keberadaan Otorita Batam dari 1971 hingga saat ini telah memberikan banyak kontribusi besar baik itu bagi masyarakat di sekitar kota Batam, di lingkup nasional maupun di lingkup dunia internasional.
Batam yang dahulu kala hanyalah hutan belantara kini telah berubah menjadi kota yang maju. Pengembangan industri di Batam tidak hanya menyerap tenaga kerja di sekitar Batam, namun juga dari hampir seluruh wilayah negara Indonesia. Dunia internasional pun telah mengenal Batam layaknya Bali, namun Bali lebih dikenal sebagai daerah wisata dan Batam dikenal sebagai daerah industri.
Lahirnya Undang-Undang No 44 tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Indonesia, serta PP No 46 tahun 2007 merupakan sebuah transisi yang harus dihadapi Otorita Batam menjadi Badan Pengusahaan Kawasan Batam . Badan Pengusahaan Kawasan Batam, menurut beliau harus mampu menciptakan produk unggulan agar kompetitif sebagai tempat berinvestasi. Perkembangan baru di lingkungan Otorita Batam harus disikapi semua karyawan dengan ketenangan bekerja dan melakukan efisiensi. Penggunaan layanan elektronik berbasis teknologi informasi untuk mengurangi pekerjaan manual terus ditingkatkan untuk mengurangi pemakaian kertas dalam pekerjaan.
Dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Kepri, Walikota Batam, Kaperpusnas, Jajaran Muspida dan seluruh pegawai Otorita Batam ini, Ketua Otorita Batam juga meresmikan Perpustakaan Otorita Batam yang berada di dalam Gedung Perkantoran Otorita Batam.
Mustofa berterima kasih kepada Kaperpusnas Dady P. Rachmananta atas bantuan yang diberikan dalam pengembangan perpustakaan Otorita Batam. Kerjasama yang disepakati antara Perpustakaan Nasional RI dengan Otorita Batam pada bulan Agustus lalu telah berhasil terlaksana dengan baik dengan berdirinya perpustakaan yang representatif.
Kaperpusnas pada kunjungan di perpustakaan, menjelaskan bahwa perpustakaan Otorita Batam sudah berstandar internasional, namun koleksi yang dimiliki masih terbatas dan belum seluruhnya diproses, untuk itu perlu ada komitmen bagi BP Kawasan Batam untuk terus memajukan perpustakaan dengan menambah koleksi dan memperkerjakan tenaga-tenaga yang profesional.
T. Syamsul Bahri, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca yang juga Ketua Tim Pelaksanaan Pembangunan Perpustakaan Otorita Batam menjelaskan bahwa koleksi yang dimiliki Otorita Batam sangat berguna sekali jika dapat diakses oleh seluruh masyarakat, selama ini kita tidak pernah tahu bahwa putra Indonesia dapat membangun berbagai infrastruktur yang hebat, dengan perpustakaan ini semua masyarakat baik nasional maupun internasional dapat melihat bagamana majunya Batam.
Selamat ulang tahun Otorita Batam....
Selamat memakai baju baru dengan semangat untuk lebih maju...
sumber : hadeeputra
20 November 2008
Peresmian Perpustakaan Ikut Ramaikan HUT Ke-37 Otorita Batam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar