AKARTA—Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan H. Supriyanto membuka secara resmi Rapat Koordinasi Forum Perpustakaan Umum dan Khusus, Rabu (19/11) di Hotel Jayakarta, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta. Acara yang diikuti seluruh pengurus Forum Perpustakaan Umum Indonesia (FPUI) dan Forum Perpustakaan Khusus (FPK) itu dimaksudkan untuk menyatukan visi dan misi kedua forum yang sudah lama terbentuk. Menurut H. Supriyanto dalam pengarahannya berharap forum perpustakaan umum dan perpustakaan khusus menjadi jembatan informasi antar perpustakaan umum dan perpustakaan khusus yang ada di Indonesia. Perpustakaan Umum sekarang ini sudah makin maju dan harus terus ditingkatkan, baik layanan jasa perpustakaan, SDM maupun kemampuan koleksinya makin up to date setiap saat. “Selain itu, katanya perpustakaan umum dan khusus juga sudah saatnya memanfaatkan teknologi informasi, sehingga perpustakaan digital yang menjadi ikon perpustakaan masa depan dapat segera terwujud,” lanjutnya.
Supriyanto juga mengungkapkan bahwa sejak zaman Presiden RI pertama perpustakaan sudah diperhatikan, mestinya sekarang ini perpustakaan sudah tumbuh dan berkembang demikian pesatnya. “Karena para pendiri negeri sangat memperhatikan sekali pentingnya membaca, pentingnya memiliki perpustakaan,” katanya. Sementara pembicara yang hadir kesempatan itu yaitu Hanindiyo Kepala Perpustakaan Mahkamah Konstitusi dan Hary Andayani Kepala Subbag Kelembagaan Biro Organisasi Depdagri, sama-sama menyampaikan pentingnya kerjasama perpustakaan umum dan perpustakaan khusus yang ada di Indonesia. Masing-masing perpustakaan mempunyai pola kebijakan yang berbeda-beda, karena semua tergantung kepada pimpinan daerah masing-masing untuk perpustakaan umum, dan pimpinan instansi untuk perpustakan khusus.
Sementara rapat forum perpustakaan umum yang dipimpin oleh Wakil Ketua FPUI KGS Yanwar dan Sekretaris FPUI Budiati mengangkat program kerja FPUI tahun 2009. Menurut Yanwar, untuk menumbuhkembangkan perpustakaan umum di Indonesia perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk komunitas di masyarakat yang peduli dengan perkembangan pendidikan. Untuk program yang paling menonjol di tahun 2009, kata Yanwar, adalah kegiatan Jambore Perpustakaan Umum Indonesia. “Jambore ini kalau bisa terealisir akan memberi penyegaran sekaligus promosi perpustakaan kepada masyarakat, karena mempunyai nilai-nilai sosialisasi dan publikasi yang baik,” ujarnya. Forum yang dibentuk pada tanggal 3-4 Juli 2002 di Bogor itu, pada tahun 2009 akan mengusung kegiatan seminar nasional sekaligus rapat kerja nasional FPUI diiringi dengan pengukuhan beberapa pengurus daerah yang sudah terbentuk.
Sedangkan Maksum dari FPK yang menjelaskan mengenai keberadaan forum perpustakaan khusus mengatakan sangat baik sekali pertemuan kali ini, karena jarang sekali komunitas perpustakaan khusus dapat duduk bersama memberikan sumbang saran dalam memajukan FPK yang masih pasif ini, sehingga eksistensi FPK juga dirasakan mati suri. Maksum menjelaskan mengenai FPK yang mempunyai visi menumbuhkan citra dan meningkatkan pemberdayaan perpustakaan khusus, dengan menjalankan 4 (empat) misi yaitu: meiningkatkan koordinasi dan komunikasi antar perpustakaan; meningkatkan citra kinerja perpustakaan; meningkatkan kualoitas sistem pengelolaan perpustakaan khusus; serta menampung dan menyalurkan aspirasi serta memperjuangkan eksistensi perpustakaan anggota. Menurutnya, program utama adalah pemberdayaan dan pencitraan perpustakaan khusus.
Untuk meningkatkan citra dan kinerja perpustakaan khusus yang diakui dan berperan dalam mendukung tugas dan fungsi institusi yang menaunginya, diperlukan peningkatan profesionalisme tenaga pengelola dan pelayanan informasi yang berkualitas sesuai harapan pengguna. “Oleh karena itu ditetapkan kegiatan peningkatan profesionalisme tenaga pengelola perpustakaan khusus; dan sosialisasi promosi sumberdaya perpustakaan,” ungkapnya. Maksum juga menyebutkan mengenai program sosialisasi dan promosi sumber daya perpustakaan seperti; pemberian penghargaan, penyelenggaraan pameran, pemanfaatan media massa, pemanfaatan bersama website, penerbitan majalah FPK, bedah buku, lomba, serta even khusus melibatkan public figur.***
Sumber www.pnri.go.id
25 November 2008
Forum Perpustakaan Umum dan Khusus, Jembatan Prestasi Anak Bangsa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar