Merancang waktu bermain dengan anak bukanlah hal yang mudah bagi para orangtua yang waktunya semakin sempit karena kesibukan kerja. Padahal, bermain merupakan bagian dari perkembangan anak yang tidak bisa dilepas begitu saja, terutama anak usia dini yang sedang memasuki tahap usia emas.
Di usia emas (0-3) tahun anak membutuhkan banyak stimulus agar saraf-safaf di otaknya semakin berkembang sehingga kecerdasannya bisa optimal. Aktivitas yang tepat di usia ini akan mendukung perkembangannya kelak.
Pages - Menu
▼
30 Mei 2012
Tembiluk
Cerpen Damhuri Muhammad
Puncak kedigdayaan ilmu hitam itu adalah hidup abadi, alias tak bisa mati. Namun, setiap kaji-penghabisan tentulah membutuhkan pengujian, agar pencapaiannya benar-benar tak diragukan. Maka, pada suatu malam keramat, ia menggorok leher anjingnya hingga putus dari batang leher, dan kepala hewan itu menggelinding seperti buah mumbang jatuh dari pohon. Sebelum penyembelihan, ia memasang jimat di ekor anjingnya, disertai mantra gaib yang hanya bisa dilafalkan oleh pengikut jalan sesat seperti dirinya. Ia tidak bermaksud membunuh anjing kesayangannya, karena ia hanya sedang membuktikan kedahsyatan ilmu yang telah sempurna dikuasainya.
Puncak kedigdayaan ilmu hitam itu adalah hidup abadi, alias tak bisa mati. Namun, setiap kaji-penghabisan tentulah membutuhkan pengujian, agar pencapaiannya benar-benar tak diragukan. Maka, pada suatu malam keramat, ia menggorok leher anjingnya hingga putus dari batang leher, dan kepala hewan itu menggelinding seperti buah mumbang jatuh dari pohon. Sebelum penyembelihan, ia memasang jimat di ekor anjingnya, disertai mantra gaib yang hanya bisa dilafalkan oleh pengikut jalan sesat seperti dirinya. Ia tidak bermaksud membunuh anjing kesayangannya, karena ia hanya sedang membuktikan kedahsyatan ilmu yang telah sempurna dikuasainya.
29 Mei 2012
Tepat Hari Jadi Sragen Bupati Terima Bantuan CSR Bank Jateng Untuk Kantor Perpustakaan Daerah
Bertepatan dengan hari jadi ke 266 kabupaten sragen, Bupati juga meresmikan UPT PK (Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan) setelah upacara dalam memperingati hari jadi Sragen.
Wayang Orang Dari Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen Ada di Karnaval
Setelah bertahun-tahun pemerintah kabupaten sragen tidak menggelar karnaval di hari jadi, kemarin hari minggu tanggal 27 mei 2012 karnaval itu di gelar untuk memperingati hari jadi ke 266 kabupaten sragen. Rute karnaval dari beloran sampai terminal lama, semua masyarakat sragen memadati jalan tersebut untuk menyaksikan karnaval yang sudah lama tidak di gelar ini.
25 Mei 2012
Jurus Ampuh Menghalau Galau
Judul Buku: No More Galau
Penulis : Achi T.M.
Penerbit : Bentang Belia
Cetakan : I, Februari 2012
Tebal : viii + 128 Hal.
Penulis : Achi T.M.
Penerbit : Bentang Belia
Cetakan : I, Februari 2012
Tebal : viii + 128 Hal.
23 Mei 2012
Puisi-puisi El Nugraheni
1): KEPERGIAN
semalam
aku mimpi ditikam
hari ini
aku mendengar rencana bunuh diri
lusa
semalam
aku mimpi ditikam
hari ini
aku mendengar rencana bunuh diri
lusa
TKIT Insan Cendikia Gelar Lomba Mewarnai dan Puzzle
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2012 dan Hari Kebangkitan
Nasional tanggal 20 Mei 2012, TKIT Insan Cendikia Sragen menyelenggarakan Lomba
Mewarnai dan Lomba Puzzle yang di telah
digelar pada Hari Minggu, 20 Mei 2012 di Kampus TKIT Insan Cendikia JL. Imam
Bonjol No.7 Beloran, Sragen Kulon, SRAGEN.
Kegiatan ini diikuti oleh 263 peserta
dari TK, KB, dan PAUD se-Kabupaten Sragen. Selain Lomba Mewarnai, kegiatan ini
juga dimeriahkan dengan Lomba Puzzle sembari menunggu Dewan Juri melakukan
penilaian terhadap gambar warna-warni hasil karya peserta lomba.
22 Mei 2012
Bu Geni di Bulan Desember
Arswendo Atmowiloto
Bagi Bu Geni, semua bulan adalah Desember. Bulan lalu, sekarang ini, atau bulan depan berarti Desember. Maka kalau berhubungan dengannya, lebih baik tidak berpatokan kepada tanggal, melainkan hari. Kalau mengundang bilang saja Jumat dua Jumat lagi. Kalau mengatakan tanggal 17, bisa repot. Karena tanggal 17 belum tentu jatuh hari Jumat. Kalau memesan tanggal 17, bisa-bisa Bu Geni tidak datang sesuai hari yang dijanjikan.
Bagi Bu Geni, semua bulan adalah Desember. Bulan lalu, sekarang ini, atau bulan depan berarti Desember. Maka kalau berhubungan dengannya, lebih baik tidak berpatokan kepada tanggal, melainkan hari. Kalau mengundang bilang saja Jumat dua Jumat lagi. Kalau mengatakan tanggal 17, bisa repot. Karena tanggal 17 belum tentu jatuh hari Jumat. Kalau memesan tanggal 17, bisa-bisa Bu Geni tidak datang sesuai hari yang dijanjikan.
21 Mei 2012
Sajak-sajak Beni Satria
Aku dan setan
Dalam mimpi Setan merayuku untuk bersetubuh dalam pesona gerak raga dan jiwa, kecantikan basuhan paras menggetarkan bibir memutar lidah penuh rayu keeksotis kata dalam bentuk puitis, Kemanisan yang disanjung lidah melumat mencumbu, ah kenikmatan itu mencandu, dan keharuman bunga - bunga bersaing oleh kumbang - kumbang musim semi dimana madu tiap cawan memenuhi kepuasan tiap cibiran para lidah betapa itu sangat mengoyak tiap kelopak suci pelucut perawan.
Kau ajari Dosa itu lewat buku yang tak terlihat disajikan tiap perpustakaan berjalan. Setan manisku engkau sangat perayu kekasih yang mengajari tentang kenikmatan tapi aku membencimu lewat kata-kata. Kekasih pemberi keindahan - mu pasti pendosa dibenci para pesuci, tiap tutur khotbah membenci bahkan ingin membunuhmu. Karena kau membuat kebencian membangun jembatan penghubung antara aku dan Tuhan melahiri rumah ibadah tempatku bersujud akan rayuan manja kenakalanmu, aku tak ingin kau mati tetaplah hidup dalam jiwa untuk mencintai tuhan… jika kau mati tak ada lagi yang berdoa dalam rumah ibadah atas rayumu membayangi jiwaku karena kau benar ada di dalam lubuk ajak menikah bercumbu dan menyetubuhi.
Dalam mimpi Setan merayuku untuk bersetubuh dalam pesona gerak raga dan jiwa, kecantikan basuhan paras menggetarkan bibir memutar lidah penuh rayu keeksotis kata dalam bentuk puitis, Kemanisan yang disanjung lidah melumat mencumbu, ah kenikmatan itu mencandu, dan keharuman bunga - bunga bersaing oleh kumbang - kumbang musim semi dimana madu tiap cawan memenuhi kepuasan tiap cibiran para lidah betapa itu sangat mengoyak tiap kelopak suci pelucut perawan.
Kau ajari Dosa itu lewat buku yang tak terlihat disajikan tiap perpustakaan berjalan. Setan manisku engkau sangat perayu kekasih yang mengajari tentang kenikmatan tapi aku membencimu lewat kata-kata. Kekasih pemberi keindahan - mu pasti pendosa dibenci para pesuci, tiap tutur khotbah membenci bahkan ingin membunuhmu. Karena kau membuat kebencian membangun jembatan penghubung antara aku dan Tuhan melahiri rumah ibadah tempatku bersujud akan rayuan manja kenakalanmu, aku tak ingin kau mati tetaplah hidup dalam jiwa untuk mencintai tuhan… jika kau mati tak ada lagi yang berdoa dalam rumah ibadah atas rayumu membayangi jiwaku karena kau benar ada di dalam lubuk ajak menikah bercumbu dan menyetubuhi.
Berpetualang Bersama Orang Utan
Judul Buku : Ping! A Message from Borneo
Penulis : Riawani Elyta & Shabrina W.S.
Penerbit : Bentang Belia, Yogyakarta.
Tahun : I, Maret 2012.
Tebal : x + 142 halaman.
ISBN : 978-602-9397-17-8
KOMPAS.com
Kolaborasi novel dan fabel ini benar-benar mampu membangkitkan rasa kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, sekaligus mengirim pesan positif kepada para pembaca, khususnya kaum remaja, tentang pentingnya menyelamatkan satwa langka seperti orang utan. Orang utan termasuk jenis satwa pemakan buah-buahan, dedaunan muda, kulit kayu, umbut, kambium, bahkan jenis serangga seperti semut dan rayap. Namun, orang utan kini nyaris punah akibat ulah tangan manusia tak bertanggung jawab yang ingin memusnahkannya demi kepentingan pribadi mereka.
Penulis : Riawani Elyta & Shabrina W.S.
Penerbit : Bentang Belia, Yogyakarta.
Tahun : I, Maret 2012.
Tebal : x + 142 halaman.
ISBN : 978-602-9397-17-8
KOMPAS.com
Kolaborasi novel dan fabel ini benar-benar mampu membangkitkan rasa kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup, sekaligus mengirim pesan positif kepada para pembaca, khususnya kaum remaja, tentang pentingnya menyelamatkan satwa langka seperti orang utan. Orang utan termasuk jenis satwa pemakan buah-buahan, dedaunan muda, kulit kayu, umbut, kambium, bahkan jenis serangga seperti semut dan rayap. Namun, orang utan kini nyaris punah akibat ulah tangan manusia tak bertanggung jawab yang ingin memusnahkannya demi kepentingan pribadi mereka.
14 Mei 2012
Mengenang Kota Hilang
Maka lumpur pun datang membasuh wajah kota itu.
(Hasan Aspahani, 2006)
Cerpen R Giryadi
Itulah bait pertama yang kau tulis dengan tinta yang ragu-ragu keluar dari penanya, ketika perlahan-lahan kotaku terendam lumpur. Begitupun aku menyambut gembira, atas suratmu yang kau kirim melalui denyut hati, karena kau tahu arti penderitaan kami.
(Hasan Aspahani, 2006)
Cerpen R Giryadi
Itulah bait pertama yang kau tulis dengan tinta yang ragu-ragu keluar dari penanya, ketika perlahan-lahan kotaku terendam lumpur. Begitupun aku menyambut gembira, atas suratmu yang kau kirim melalui denyut hati, karena kau tahu arti penderitaan kami.
12 Mei 2012
B e r k i s a h
Cerpen Fredy Wansyah
“Masuk. Tumben pagi-pagi gini kemari,” kata Naya kaget di depan pintu kamar kosnya.
“Ada perlu, Nay,” sahutku.
“Perlu apa? Pinjem duit?”
“Bukan,” kataku kepada Naya sambil duduk ke atas kasurnya.
“Masuk. Tumben pagi-pagi gini kemari,” kata Naya kaget di depan pintu kamar kosnya.
“Ada perlu, Nay,” sahutku.
“Perlu apa? Pinjem duit?”
“Bukan,” kataku kepada Naya sambil duduk ke atas kasurnya.
11 Mei 2012
Puisi-puisi Lailatul Kiptiyah
Ke Ladang Tebu
pagi-pagi sekali ia telah rapi
langkahnya cukup hati-hati
jalanan yang dilewatinya adalah
sebuah jembatan bambu di atas kali dangkal berbatu
ah, dilihatnya seekor ikan mengambang di permukaan bayangnya
seperti takjub
mengecupi lumut
yang membuatnya terus hidup
lumut itu seperti kekasih
membagi dalam perih
pagi-pagi sekali ia telah rapi
langkahnya cukup hati-hati
jalanan yang dilewatinya adalah
sebuah jembatan bambu di atas kali dangkal berbatu
ah, dilihatnya seekor ikan mengambang di permukaan bayangnya
seperti takjub
mengecupi lumut
yang membuatnya terus hidup
lumut itu seperti kekasih
membagi dalam perih
10 Mei 2012
Gus Dur, Sang Pembela Tionghoa
Judul Buku : Bapak Tionghoa Indonesia
Penulis : MN. Ibad dan Akhmad Fikri AF
Penerbit : LKiS, Yogyakarta
Cetakan : I, Januari 2012
Tebal : x + 172 hlm.
Peresensi : Joko Wahyono*
Dua tahun KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah meninggalkan jagad raya. Akan tetapi, ajaran-ajarannya selalu mewarnai sejarah pemikiran dan peradaban masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Seorang Guru Bangsa yang immortal death, kematian yang tak pernah mati. Gus Dur adalah living text dan sekaligus unfinished text yang selalu melahirkan pluralitas pemaknaan terhadapnya. Tidak ada identitas tunggal dan ajek yang bisa disematkan kepadanya. Selain kompleksitas pemikirannya, teks sendiri juga bersifat terbuka bagi berbagai perspektif dan setiap model pembacaan. Meminjam ungkapan Barthes, author telah mati (the death of the author), akan tetapi teks menjadi milik pembaca. Setiap orang seakan tak pernah berhenti membaca sosok “yang tak pernah mati” ini.
Penulis : MN. Ibad dan Akhmad Fikri AF
Penerbit : LKiS, Yogyakarta
Cetakan : I, Januari 2012
Tebal : x + 172 hlm.
Peresensi : Joko Wahyono*
Dua tahun KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah meninggalkan jagad raya. Akan tetapi, ajaran-ajarannya selalu mewarnai sejarah pemikiran dan peradaban masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Seorang Guru Bangsa yang immortal death, kematian yang tak pernah mati. Gus Dur adalah living text dan sekaligus unfinished text yang selalu melahirkan pluralitas pemaknaan terhadapnya. Tidak ada identitas tunggal dan ajek yang bisa disematkan kepadanya. Selain kompleksitas pemikirannya, teks sendiri juga bersifat terbuka bagi berbagai perspektif dan setiap model pembacaan. Meminjam ungkapan Barthes, author telah mati (the death of the author), akan tetapi teks menjadi milik pembaca. Setiap orang seakan tak pernah berhenti membaca sosok “yang tak pernah mati” ini.
Mary of Nazareth, Perempuan Revolusioner
Judul Buku : Mary of Nazareth
Penulis : Marek Halter
Penerjemah : Marie
Penerbit : Pustaka Imania, Depok
Tebal : 553 Halaman
Peresensi : Romel Masykuri*
Eksistensi kaum perempuan selalu menjadi perdebatan sengit di setiap sektor, baik itu politik, ekonomi, budaya dan yang paling dominan di wilayah agama. Perdebatan eksistensi itu berujung pada pertanyaan yang sama: Apakah perempuan layak di akui keberadaannya sebagai manusia merdeka yang punya hak atas kemerdekaannya, ataukah ia hanya sebatas pelengkap manusia, yang dalam hal ini kaum laki-laki?
Penulis : Marek Halter
Penerjemah : Marie
Penerbit : Pustaka Imania, Depok
Tebal : 553 Halaman
Peresensi : Romel Masykuri*
Eksistensi kaum perempuan selalu menjadi perdebatan sengit di setiap sektor, baik itu politik, ekonomi, budaya dan yang paling dominan di wilayah agama. Perdebatan eksistensi itu berujung pada pertanyaan yang sama: Apakah perempuan layak di akui keberadaannya sebagai manusia merdeka yang punya hak atas kemerdekaannya, ataukah ia hanya sebatas pelengkap manusia, yang dalam hal ini kaum laki-laki?
Pisi-puisi Ayu Swari
Kepingan Rindu
Kupungut kepingan rindu
yang kau buang berserakan;
sabar kutata dalam relung hati;
ku simpan sampai mati
Takdir Seorang Penyair
Mungkin seperti inilah takdir seorang penyair;
engkau menoreh luka;
dan aku menulis sajaknya
Kupungut kepingan rindu
yang kau buang berserakan;
sabar kutata dalam relung hati;
ku simpan sampai mati
Takdir Seorang Penyair
Mungkin seperti inilah takdir seorang penyair;
engkau menoreh luka;
dan aku menulis sajaknya
09 Mei 2012
Sajak-sajak Matroni el-Moezany
Penggalan Hidup
Ketika kebingungan menjadi keseharian, menjadi seni ketakmenentuan, maka puisi adalah jembatan menuju kedamaian jiwa
Ketika bencana di mana-mana, menjadi keseharian semesta, maka kembali pada alam adalah rumah paling menyejukkan
Ketika kebingungan menjadi keseharian, menjadi seni ketakmenentuan, maka puisi adalah jembatan menuju kedamaian jiwa
Ketika bencana di mana-mana, menjadi keseharian semesta, maka kembali pada alam adalah rumah paling menyejukkan
Rumah Burung
Cerpen: AK Basuki
keponakan-keponakanku, Aisyah dan Titi
“Rumah burung di mana, Pak?”
“Di suatu tempat, Nin.”
“Jauhkah?”
“Entahlah.”
“Ninin ingin diantarkan ke rumah burung, Pak. Ninin ingin main sama burung.”
“Suatu saat nanti, Nin. Suatu saat nanti.”
Tanganku lalu digenggamnya. Kedua bola matanya yang bulat penuh dan sehitam biji kelengkeng menatapku dengan binar sebuah bintang di galaksi terjauh yang tak bisa kudeskripsikan lebih lagi keindahannya. Gerakan kedua alisnya yang melengkung dan saling bertemu menegaskan padaku bahwa janji yang kuucapkan telah dipahatnya menembus kulit kepala mencapai otaknya, suatu waktu nanti harap akan ditepati.
keponakan-keponakanku, Aisyah dan Titi
“Rumah burung di mana, Pak?”
“Di suatu tempat, Nin.”
“Jauhkah?”
“Entahlah.”
“Ninin ingin diantarkan ke rumah burung, Pak. Ninin ingin main sama burung.”
“Suatu saat nanti, Nin. Suatu saat nanti.”
Tanganku lalu digenggamnya. Kedua bola matanya yang bulat penuh dan sehitam biji kelengkeng menatapku dengan binar sebuah bintang di galaksi terjauh yang tak bisa kudeskripsikan lebih lagi keindahannya. Gerakan kedua alisnya yang melengkung dan saling bertemu menegaskan padaku bahwa janji yang kuucapkan telah dipahatnya menembus kulit kepala mencapai otaknya, suatu waktu nanti harap akan ditepati.
07 Mei 2012
Sajak-sajak Windoro Adi
AKU INGIN MENGAJAKMU PERGI
Aku ingin
mengajakmu pergi
ke kota-kota suci
dengan mendaras doa
tak kembali
Aku ingin
mengajakmu pergi
ke kota-kota suci
dengan mendaras doa
tak kembali
05 Mei 2012
Raja yang Bahagia
Cerpen M. Nurcholis
Alangkah geramnya Raja Gustav mendengar berita tentang dibentuknya Perserikatan Kerajaan-kerajaan. Ini berarti, segala macam permasalahan yang terjadi di antara dua kerajaan atau lebih akan diselesaikan melalui majelis yang telah dibentuk tadi. Yang berarti pula, peperangan akan usai. Apalah arti kerajaan apabila tidak ada perang? Sungguh, hal tersebut sangat mengganggu hati Raja Gustav.
Ia tidak dapat membayangkan bagaimana nanti pasukannya yang kekar dan kuat-kuat itu menjadi pasukan yang loyo dan gemuk karena tenaga yang tidak digunakan dalam perang. Belum lagi senjata-senjata, meriam-meriam, ram-ram dan segala macam perlengkapan perang yang ia punyai nantinya lapuk dan berkarat karena teronggok begitu saja di gudang senjata. Sungguh, ini adalah kemunduran besar dalam karirnya sebagai raja.
Alangkah geramnya Raja Gustav mendengar berita tentang dibentuknya Perserikatan Kerajaan-kerajaan. Ini berarti, segala macam permasalahan yang terjadi di antara dua kerajaan atau lebih akan diselesaikan melalui majelis yang telah dibentuk tadi. Yang berarti pula, peperangan akan usai. Apalah arti kerajaan apabila tidak ada perang? Sungguh, hal tersebut sangat mengganggu hati Raja Gustav.
Ia tidak dapat membayangkan bagaimana nanti pasukannya yang kekar dan kuat-kuat itu menjadi pasukan yang loyo dan gemuk karena tenaga yang tidak digunakan dalam perang. Belum lagi senjata-senjata, meriam-meriam, ram-ram dan segala macam perlengkapan perang yang ia punyai nantinya lapuk dan berkarat karena teronggok begitu saja di gudang senjata. Sungguh, ini adalah kemunduran besar dalam karirnya sebagai raja.
04 Mei 2012
Puisi-puisi Susan Gui
#Maha Sunyi
Angin yang menggeser sebagian hati, menggaris sepi yang kemudian jadi nyeri. Entah, pada apa harus berbicara, ketika kata tidak bisa selesai menjelas.
Duduk di kala senja mulai ranum, kuning merona, dan membagi sebagian kelelahan di antara bunyi derat bambu. Membagi senja dan mimpi, dalam dekap hangat alunan kidung malaikat; syahdu.
Angin yang menggeser sebagian hati, menggaris sepi yang kemudian jadi nyeri. Entah, pada apa harus berbicara, ketika kata tidak bisa selesai menjelas.
Duduk di kala senja mulai ranum, kuning merona, dan membagi sebagian kelelahan di antara bunyi derat bambu. Membagi senja dan mimpi, dalam dekap hangat alunan kidung malaikat; syahdu.
01 Mei 2012
Puisi-puisi Kwek Li Na
DI HARI BURUH
di hari buruh tahun ini
seorang ibu sebelum datang pagi
ikut berlari
menuju sebuah tempat dimana sudah banyak orang berdiri
ia mengendong mimpi
dengan langkah-langkah pasti
menyelusup
di hari buruh tahun ini
seorang ibu sebelum datang pagi
ikut berlari
menuju sebuah tempat dimana sudah banyak orang berdiri
ia mengendong mimpi
dengan langkah-langkah pasti
menyelusup
Munajat Kaum Bola
Cerpen Ahmad Zaini
Karpet merah mencolok mata terbentang di sebuah balai agung. Kontras warnanya memedihkan tatapan sampai terasa pedih. Air mata duka mengucur deras lalu mengalir memenuhi serat-serat karpet yang tergelar. Air mata kepedihan. Air mata kekecewaan. Air mata kedukaan atas bola-bola yang menggelinding tak tentu arah.
Langit redup masih bergelayut memayungi balai agung. Hamparan awan melindungi para lelaki, wanita, remaja dan anak-anak yang datang ke tempat pertemuan agung. Riuh rendah tangisnya menahan beban. Sedu sedan atas perjalanan bola tanah air yang tak kunjung menemukan lapangan hijau tempatnya bersemayam.
Karpet merah mencolok mata terbentang di sebuah balai agung. Kontras warnanya memedihkan tatapan sampai terasa pedih. Air mata duka mengucur deras lalu mengalir memenuhi serat-serat karpet yang tergelar. Air mata kepedihan. Air mata kekecewaan. Air mata kedukaan atas bola-bola yang menggelinding tak tentu arah.
Langit redup masih bergelayut memayungi balai agung. Hamparan awan melindungi para lelaki, wanita, remaja dan anak-anak yang datang ke tempat pertemuan agung. Riuh rendah tangisnya menahan beban. Sedu sedan atas perjalanan bola tanah air yang tak kunjung menemukan lapangan hijau tempatnya bersemayam.
Sejarah Perjuangan Rakyat
Judul : Rakyat dan Senjata
Penulis : Imam Soedjono
Penerbit : Resist Book, Yogyakarta
Cetakan : I, Desember 2011
Tebal : 352 Halaman
Peresensi : Romel Masykuri*
Penulis : Imam Soedjono
Penerbit : Resist Book, Yogyakarta
Cetakan : I, Desember 2011
Tebal : 352 Halaman
Peresensi : Romel Masykuri*