Oleh: Yul Adriansyah/ATL Lisan
Sosok perempuan, seorang Pejabat Tinggi Negara, seorang ibu dari empat putra dan putri, Suryatati A Manan dengan kesibukannya sebagai Wali Kota Tanjung Pinang menjabat semenjak Tahun 2007 hingga kini, masih menyempatkan waktunya menghadiri dan membacakan karya puisinya yang juga termasuk dalam 22 perempuan Indonesia dalam buku "Antologi Puisi 22 Perempuan Indonesia - Hati Perempuan" diluncurkan pada Kamis malam, 22 Desember 2011 bertepatan dengan Hari Ibu di ruang Sonokeling, Gedung Manggala Wanabakti.
Sebagai orang nomor satu Kota Tanjung Pinang, menulis puisi bagi Suryatati juga merupakan alat komunikasi dengan rakyatnya. Entah itu dalam memperjuangkan hak mereka atau kaum perempuan. Bahkan puisi tentang bagaimana sulitnya ia menjalankan pemerintahan.
Pages - Menu
▼
24 Desember 2011
22 Desember 2011
Colliq Pujie, Perempuan Budayawan Bugis yang Diakui Dunia
Oleh : Suharman Musa
Ininnawakku muwita,
Mau natuddu’ solo’,
Mola linrung muwa.
(Lihatlah keadaan bathinku,
Walaupun dihempas arus deras -kesusahan-,
Namun aku masih tetap mampu berdiri tegar)
Pantun Bugis dalam buku ini adalah ungkapan curahan hati Colliq PujiƩ. Salah satu bait dari 122 bait.
COLLIQ PUJIE' adalah seorang perempuan bangsawan Bugis yang hidup pada abad ke-19. Beliau bukan hanya bangsawan, tetapi juga pengarang dan penulis, sastrawan, negarawan, politikus yang pernah menjalani tahanan politik selama 10 tahun di Makassar, Datu’ (Ratu yang memerintah) Lamuru IX, sejarahwan, budayawan, pemikir ulung, editor naskah Lontara Bugis kuno, penyalin naskah dan sekretaris (jurutulis) istana kerajaan Tanete (di Kabupaten Barru sekarang).
Ininnawakku muwita,
Mau natuddu’ solo’,
Mola linrung muwa.
(Lihatlah keadaan bathinku,
Walaupun dihempas arus deras -kesusahan-,
Namun aku masih tetap mampu berdiri tegar)
Pantun Bugis dalam buku ini adalah ungkapan curahan hati Colliq PujiƩ. Salah satu bait dari 122 bait.
COLLIQ PUJIE' adalah seorang perempuan bangsawan Bugis yang hidup pada abad ke-19. Beliau bukan hanya bangsawan, tetapi juga pengarang dan penulis, sastrawan, negarawan, politikus yang pernah menjalani tahanan politik selama 10 tahun di Makassar, Datu’ (Ratu yang memerintah) Lamuru IX, sejarahwan, budayawan, pemikir ulung, editor naskah Lontara Bugis kuno, penyalin naskah dan sekretaris (jurutulis) istana kerajaan Tanete (di Kabupaten Barru sekarang).
Teuku Umar, Pahlawan Atau Oportunis Sejati? -2
Oleh: Margono Dwi Susilo
Sejak 1891 perang Aceh memasuki babak baru, ditandai dengan peran Snouck Hoergronye, yang terkenal dengan rekomendasinya: agar dilakukan pengejaran tidak kenal ampun terhadap pejuang Aceh. Untuk itulah pasukan khusus marsose dibentuk. Hasilnya jelas, pejuang Aceh mengalami tekanan hebat.
Snouck dengan jeli juga menyimpulkan bahwa kekuatan utama perang Aceh ada pada ulama, bukan Sultan, bukan pula kaum ulee balang. Belanda mencoba mengadu domba antara golongan ulama dan ulee balang.
Sejak 1891 perang Aceh memasuki babak baru, ditandai dengan peran Snouck Hoergronye, yang terkenal dengan rekomendasinya: agar dilakukan pengejaran tidak kenal ampun terhadap pejuang Aceh. Untuk itulah pasukan khusus marsose dibentuk. Hasilnya jelas, pejuang Aceh mengalami tekanan hebat.
Snouck dengan jeli juga menyimpulkan bahwa kekuatan utama perang Aceh ada pada ulama, bukan Sultan, bukan pula kaum ulee balang. Belanda mencoba mengadu domba antara golongan ulama dan ulee balang.
Karang Seribu Tulisan
Cerpen: Ivan Mahendra
Saju terhenyak melihat karang tempat biasa ia menempelkan tulisannya tertelan ombak. Tersisa hanya pucuk karang. Sebuah perahu cadik di rahang pantai berliak-liuk. Ia baru ingat hari ini ombak pasang lebih awal. Dengan menggunakan langkah sampar angin, ia tarik perahu itu, lalu melilitkan talinya pada pohon kelapa.
Di pangkal karang yang tegak lurus dengan bibir pantai, seorang nelayan baru berlabuh. Ia sibuk merapikan jala, lalu memungut ikan-ikan yang keluar tong akibat guncangan ombak pasang. Nelayan itu tersenyum melihat ketidaksabaran Saju menunggu ombak surut. Berkali-kali ia mengamati sebuah kertas warna-warni berisi tulisan di tangan Saju.
Saju terhenyak melihat karang tempat biasa ia menempelkan tulisannya tertelan ombak. Tersisa hanya pucuk karang. Sebuah perahu cadik di rahang pantai berliak-liuk. Ia baru ingat hari ini ombak pasang lebih awal. Dengan menggunakan langkah sampar angin, ia tarik perahu itu, lalu melilitkan talinya pada pohon kelapa.
Di pangkal karang yang tegak lurus dengan bibir pantai, seorang nelayan baru berlabuh. Ia sibuk merapikan jala, lalu memungut ikan-ikan yang keluar tong akibat guncangan ombak pasang. Nelayan itu tersenyum melihat ketidaksabaran Saju menunggu ombak surut. Berkali-kali ia mengamati sebuah kertas warna-warni berisi tulisan di tangan Saju.
20 Desember 2011
Tips Aman Mengonsumsi Makanan Laut
SELAIN karena khawatir akan kandungan kolesterol dan logam berat yang terdapat dalam tubuh ikan yang diperoleh dari laut bebas, sesungguhnya problematika kandungan histamin menjadi fokus perhatian juga bagi penggemar seafood. Sebab kadar histamin yang dihasilkan bervariasi lantaran dipengaruhi oleh faktor suhu, waktu dan kondisi penyimpanan, serta spesies hewan laut.
Sebagai contoh, dilihat dari aspek kandungan histamin, ikan tuna disimpan pada suhu 22 derajat celcius sudah tak dapat dikonsumsi lagi pada penyimpanan hari ketiga. Sementara itu, penyimpanan pada temperatur 10 derajat celcius sudah tidak layak dikonsumsi lagi pada hari kelima. Jikalau disimpan pada suhu 4 derajat celcius, maka hari kesembilan harus dihindari untuk dikonsumsi. Ikan tuna skipjack (ikan cakalang atau ikan otin) lebih banyak kandungan histidinnya dibanding ikan tuna bermata besar (big eye tuna). Karena itu, secara rata-rata daging ikan tuna skipjack lebih tinggi kadar histaminnya ketimbang ikan tuna bermata besar.
Sebagai contoh, dilihat dari aspek kandungan histamin, ikan tuna disimpan pada suhu 22 derajat celcius sudah tak dapat dikonsumsi lagi pada penyimpanan hari ketiga. Sementara itu, penyimpanan pada temperatur 10 derajat celcius sudah tidak layak dikonsumsi lagi pada hari kelima. Jikalau disimpan pada suhu 4 derajat celcius, maka hari kesembilan harus dihindari untuk dikonsumsi. Ikan tuna skipjack (ikan cakalang atau ikan otin) lebih banyak kandungan histidinnya dibanding ikan tuna bermata besar (big eye tuna). Karena itu, secara rata-rata daging ikan tuna skipjack lebih tinggi kadar histaminnya ketimbang ikan tuna bermata besar.
19 Desember 2011
Trias Politika Jadi Trias Kleptomania
Oleh Romi Febriyanto Saputro
Trias Politika merupakan ajaran ketatanegaraan yang membagi dan memisahkan kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu kekuasaan membuat undang-undang (legislatif), kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang (eksekutif), dan kekuasaan untuk mengadili para pelanggar undang-undang (yudikatif).
Teori ini pertama kali dilontarkan oleh Montesque (1689 – 1755) seorang ahli filsafat politik Perancis dalam bukunya yang sangat terkenal “De’l esprit des lois” yang kurang lebih berarti Jiwa Perundang-undangan yang terbit pada tahun 1748. Buku ini terbit sebagai reaksi atas kekuasaan para raja yang bersifat totaliter pada masa itu. Buku ini pulalah yang dikemudian hari menjadi inspirasi terjadinya Revolusi Perancis untuk menggulingkan pemerintahan tirani yang dilambangkan dalam bentuk penjara Bastile.
RSBI dan Perpustakaannya !
Romi Febriyanto Saputro (Kasi Pembinaan Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen)
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional atau disingkat RSBI, adalah suatu program pendidikan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 50 ayat 3, yang menyatakan bahwa Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
Ketika program ini digulirkan, banyak sekolah berlomba-lomba untuk beralih “label” menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI). Mereka pun berbenah diri untuk mendapat pengakuan sebagai sekolah bertaraf internasional. Pembenahan yang dilakukan meliputi infrastruktur pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia (guru dan staf sekolah).
Mengelak Aroma Busuk Politik
Ahmad Sahidah
Masa transisi, dari rezim tangan besi ke demokrasi, bisa disandera oleh kehendak kelompok tertentu untuk memaksakan kepentingannya sehingga menyebabkan pembusukan politik. Faktor-faktor pembusukan harus diungkap dan dikikis sebelum masyarakat menjadi korban.
Buku ini melengkapi khazanah ihwal asal-muasal tatanan dan pembusukan politik dalam sejarah manusia. Mengingat satu disiplin tak memadai, Francis Fukuyama memanfaatkan pendekatan lain terkait kehendak manusia berkuasa, seperti antropologi, ekonomi, dan biologi. Penulis, yang pernah menggemparkan jagat keilmuan dengan The End of History, ini tidak lagi terperangkap pada pembedaan ilmu sosial dan alam yang diandaikan oleh Wilhem Dilthey, filsuf Jerman. Tentu, dengan pengandaian melalui pelbagai disiplin, siapa pun akan lebih utuh melihat naluri manusia asali, kekuasaan.
Masa transisi, dari rezim tangan besi ke demokrasi, bisa disandera oleh kehendak kelompok tertentu untuk memaksakan kepentingannya sehingga menyebabkan pembusukan politik. Faktor-faktor pembusukan harus diungkap dan dikikis sebelum masyarakat menjadi korban.
Buku ini melengkapi khazanah ihwal asal-muasal tatanan dan pembusukan politik dalam sejarah manusia. Mengingat satu disiplin tak memadai, Francis Fukuyama memanfaatkan pendekatan lain terkait kehendak manusia berkuasa, seperti antropologi, ekonomi, dan biologi. Penulis, yang pernah menggemparkan jagat keilmuan dengan The End of History, ini tidak lagi terperangkap pada pembedaan ilmu sosial dan alam yang diandaikan oleh Wilhem Dilthey, filsuf Jerman. Tentu, dengan pengandaian melalui pelbagai disiplin, siapa pun akan lebih utuh melihat naluri manusia asali, kekuasaan.
16 Desember 2011
Cerita Seksi Kaum Tani Rancabali
Judul Buku: Entrepreneur Organik (Rahasia Sukses KH Fuad Affandi bersama pesantren dan Tarekat “Sayuriah”-nya).
Penulis: Faiz Manshur
Editor: Mathori A-Elwa
Pengantar: Dr Bisri Effendi, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, Prof Dr Sri-Edi Swasono.
Penerbit: Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI) Bandung bekerja sama dengan Yayasan Al-Ittifaq Bandung. Cetakan Pertama September 2009. Tebal: 390 hlm (dengan kertas berkualitas dan cetak warna bagian dalam 32 hlm). Harga (Rp 88.000).
Buku ini dikenal sebagai buku biografi, tetapi tidak sepenuhnya disebut demikian. Sekalipun sosok K H Fuad Affandi sangat banyak diulas di dalamnya, tetapi sesungguhnya kita akan mendapatkan aneka ragam kisah kehidupan petani desa, umat islam desa, pendidikan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan sejuta warna kisah kehidupan yang inspiratif guna mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, dan harmoni kehidupan.
Penulis: Faiz Manshur
Editor: Mathori A-Elwa
Pengantar: Dr Bisri Effendi, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif, Prof Dr Sri-Edi Swasono.
Penerbit: Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI) Bandung bekerja sama dengan Yayasan Al-Ittifaq Bandung. Cetakan Pertama September 2009. Tebal: 390 hlm (dengan kertas berkualitas dan cetak warna bagian dalam 32 hlm). Harga (Rp 88.000).
Buku ini dikenal sebagai buku biografi, tetapi tidak sepenuhnya disebut demikian. Sekalipun sosok K H Fuad Affandi sangat banyak diulas di dalamnya, tetapi sesungguhnya kita akan mendapatkan aneka ragam kisah kehidupan petani desa, umat islam desa, pendidikan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan sejuta warna kisah kehidupan yang inspiratif guna mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan, dan harmoni kehidupan.
Sajak-sajak Cut Dini Desita
BANGKU KAYU I
Kala bulan separuh, mulai mengikis musnah di segala sisi
Kemudian laut surut dengan penurut
Gelombang kuhitung hingga karang memecahkan
Hanya lampu kapal
Sebagai dian, penerang kalimat rindu teruntai
Kemudian beterbangan tertiup angin barat
Kala bulan separuh, mulai mengikis musnah di segala sisi
Kemudian laut surut dengan penurut
Gelombang kuhitung hingga karang memecahkan
Hanya lampu kapal
Sebagai dian, penerang kalimat rindu teruntai
Kemudian beterbangan tertiup angin barat
15 Desember 2011
Kembang Desa Pulang Kampung
Cerpen Janu Jolang
Dusun Adem Ayem digegerkan oleh kedatangan Yuni Amperawati mantan kembang desa puluhan tahun silam. Tak seorangpun tahu kapan Yuni meninggalkan kampung. Ibunya menangis dan hanya bilang Yuni pergi merantau, entah ke Arab, Taiwan, Jepang, atau hanya ke Jakarta. Kala itu banyak pemuda dusun patah hati. Dan kini ketika Yuni pulang -- tak seorangpun mengendus kehadirannya kecuali sisa-sisa kecantikan yang masih terpancar di wajah dan tubuhnya.
Warga dusun Adem Ayem amatlah bersahaja, sopan, dan religius. Pak Kyai Joko sebagai panutan dan pengayom warga dusun punya peran penting dalam menjaga keharmonisan hidup sehari-hari. Hanya bu Sastro, istri Pak Kepala Dusun agak terganggu dengan kepulangan Yuni.
Dusun Adem Ayem digegerkan oleh kedatangan Yuni Amperawati mantan kembang desa puluhan tahun silam. Tak seorangpun tahu kapan Yuni meninggalkan kampung. Ibunya menangis dan hanya bilang Yuni pergi merantau, entah ke Arab, Taiwan, Jepang, atau hanya ke Jakarta. Kala itu banyak pemuda dusun patah hati. Dan kini ketika Yuni pulang -- tak seorangpun mengendus kehadirannya kecuali sisa-sisa kecantikan yang masih terpancar di wajah dan tubuhnya.
Warga dusun Adem Ayem amatlah bersahaja, sopan, dan religius. Pak Kyai Joko sebagai panutan dan pengayom warga dusun punya peran penting dalam menjaga keharmonisan hidup sehari-hari. Hanya bu Sastro, istri Pak Kepala Dusun agak terganggu dengan kepulangan Yuni.
13 Desember 2011
Anak Saya Seorang Presiden
Oleh: Ramdhani Nur
Anak saya yang baru saja duduk dikelas 1 SD yakin sekali jika besar nanti, dia akan menjadi seorang presiden. Entah dari mana pemikiran itu datang. Setahu saya dia jarang menonton berita di televisi dimana wajah presiden biasanya sering nongol. Tidak juga dari orang lain yang memberinya gambaran masa depan menjadi seorang yang berkuasa seperti itu. Dan yang jelas kami sama sekali tidak memajang foto presiden dan wakilnya di sisi tembok manapun di rumah kami, sehingga tidak ada pertanyaan darinya tentang seseorang yang tersenyum optimis di depan bendera merah putih itu. Tapi anehnya justru setiap orang yang bertanya soal cita-citanya kelak, dia akan menjawab tegas, gembira seperti anak kecil yang hendak mendapat hadiah: “Adi akan jadi Presiden!”
Entah mengapa pemikiran tentang menjadi presiden itu bagi saya adalah sebuah penyimpangan!
“Kamu terlalu berlebihan!” itu kata istri saya. “Umurnya saja belum tujuh tahun. Dia akan bilang ingin menjadi apa saja yang dia anggap hebat. Kalau dia bilang ingin jadi presiden mungkin sosok itulah yang dia anggap hebat.”
Anak saya yang baru saja duduk dikelas 1 SD yakin sekali jika besar nanti, dia akan menjadi seorang presiden. Entah dari mana pemikiran itu datang. Setahu saya dia jarang menonton berita di televisi dimana wajah presiden biasanya sering nongol. Tidak juga dari orang lain yang memberinya gambaran masa depan menjadi seorang yang berkuasa seperti itu. Dan yang jelas kami sama sekali tidak memajang foto presiden dan wakilnya di sisi tembok manapun di rumah kami, sehingga tidak ada pertanyaan darinya tentang seseorang yang tersenyum optimis di depan bendera merah putih itu. Tapi anehnya justru setiap orang yang bertanya soal cita-citanya kelak, dia akan menjawab tegas, gembira seperti anak kecil yang hendak mendapat hadiah: “Adi akan jadi Presiden!”
Entah mengapa pemikiran tentang menjadi presiden itu bagi saya adalah sebuah penyimpangan!
“Kamu terlalu berlebihan!” itu kata istri saya. “Umurnya saja belum tujuh tahun. Dia akan bilang ingin menjadi apa saja yang dia anggap hebat. Kalau dia bilang ingin jadi presiden mungkin sosok itulah yang dia anggap hebat.”
12 Desember 2011
Jalan Menuju Surga
Cerpen: M. Nurcholis
Konon, di balik tebing gunung itu, tinggal seorang lelaki pertapa yang sudah renta. Pertapa yang terkenal dari mulut ke mulut penduduk desa di kaki gunung. Pada mulanya, pertapa itu terkenal karena kebijaksanaannya. Namun tiap-tiap penutur cerita menambahkan bumbu-bumbu untuk cerita mereka, sehingga kini yang beredar di penduduk desa adalah:
Di balik tebing gunung itu tinggal pertapa yang sangat bijak dan sakti mandraguna. Apabila ada seseorang yang dapat bertemu dengannya, mintalah berkah kepadanya. Ia dapat menunjukkan jalan untuk menuju Surga, jalan kebahagiaan bagi umat manusia.
Konon, di balik tebing gunung itu, tinggal seorang lelaki pertapa yang sudah renta. Pertapa yang terkenal dari mulut ke mulut penduduk desa di kaki gunung. Pada mulanya, pertapa itu terkenal karena kebijaksanaannya. Namun tiap-tiap penutur cerita menambahkan bumbu-bumbu untuk cerita mereka, sehingga kini yang beredar di penduduk desa adalah:
Di balik tebing gunung itu tinggal pertapa yang sangat bijak dan sakti mandraguna. Apabila ada seseorang yang dapat bertemu dengannya, mintalah berkah kepadanya. Ia dapat menunjukkan jalan untuk menuju Surga, jalan kebahagiaan bagi umat manusia.
08 Desember 2011
Sinyal WiFi Bisa Sebabkan Kemandulan
MODERNISASI tak selamanya menguntungkan, kemudahan dalam hal komunikasi yang saat ini sudah tidak harus menggunakan kabel sebagai piranti sambungan langsung ke komputer.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Avendano, Mata, Sanchez Sarmiento dan Doncel, empat ilmuwan asal Argentina menemukan bukti baru yang menyatakan bahwa sinyal WiFi bisa menurunkan kesuburan.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Avendano, Mata, Sanchez Sarmiento dan Doncel, empat ilmuwan asal Argentina menemukan bukti baru yang menyatakan bahwa sinyal WiFi bisa menurunkan kesuburan.
Sajak-sajak Naim Ali
BULAN KE TIGA BELAS
barangkali ia memang sengaja begitu. menjadi bulan bisu. jengahkah? seumpama ada serapah tak berjumlah dipendam dalam dadanya yang maram. tanpa suara. sebatas menebar bahasa-bahasa bintang hilang, sebagaimana sedari maghrib raib, awan terhasut malam dan merupa begitu hitam.
sepertinya ia tahu. karena aku biasa menungguinya di sini, di atap rumahku yang kini tak pernah kukenali lagi. bila tebakanku benar, pada pendar yang ke dua belas kemarin ia sebenar-benarnya telah bosan beredar.
akhirnya mulai malam ini aku harus menciptakan bulan sendiri dalam rumahku yang baru kutahu amat sepi.
ah, bulan bisu.
barangkali ia memang sengaja begitu. menjadi bulan bisu. jengahkah? seumpama ada serapah tak berjumlah dipendam dalam dadanya yang maram. tanpa suara. sebatas menebar bahasa-bahasa bintang hilang, sebagaimana sedari maghrib raib, awan terhasut malam dan merupa begitu hitam.
sepertinya ia tahu. karena aku biasa menungguinya di sini, di atap rumahku yang kini tak pernah kukenali lagi. bila tebakanku benar, pada pendar yang ke dua belas kemarin ia sebenar-benarnya telah bosan beredar.
akhirnya mulai malam ini aku harus menciptakan bulan sendiri dalam rumahku yang baru kutahu amat sepi.
ah, bulan bisu.
06 Desember 2011
Berbagai Penyebab Keruntuhan Jembatan
- oleh Muh Ma’rufin Sudibyo
Tepat menjelang jembatan Krasak, gandengan terguling dan terseret hingga truk berhenti di tengah gelagar jembatan. Sebanyak 16.000 liter premix yang dibawanya tumpah, lantas tersulut api dan menjalar hingga ke badan truk. Kebakaran hebat pun terjadi. Api bersuhu ratusan derajat Celcius melalap besi baja penopang jembatan dengan ganasnya. Akibatnya, besi baja pun kehilangan kekuatannya sehingga bentang selatan jembatan Krasak runtuh. Arus transportasi putus.
Nilai Ujian Remidi
Cerpen Edy Firmansyah
Begitu mendapat kabar lewat sms dari Pak Usman, salah satu penjaga sekolah, bahwa Bu Astuti, guru matematikanya itu baru saja keluar dari sekolah, Nina bersama dua karibnya; Linda dan Zahra, bergegas mengambil sepedanya masing-masing dan mengayuhnya cepat-cepat menuju sekolah. Nina beserta kawan karibnya ingin jadi orang yang pertama tahu apakah ia dan temannya lulus ujian remidi (ujian perbaikan) matematika yang diadakan siang tadi.
Sebab besok ia dan kawan karibnya bersepakat tidak masuk sekolah. ”Kalau kita bisa tahu malam ini, besok kita ndak usah masuk. Kita mejeng aja di mall. Ngeliatin cowok-cowok cakep. Enek kita khan liat wajah Bu Astuti terus.” Begitu usul Nina. Dan kedua kawan karibnya setuju.
Begitu mendapat kabar lewat sms dari Pak Usman, salah satu penjaga sekolah, bahwa Bu Astuti, guru matematikanya itu baru saja keluar dari sekolah, Nina bersama dua karibnya; Linda dan Zahra, bergegas mengambil sepedanya masing-masing dan mengayuhnya cepat-cepat menuju sekolah. Nina beserta kawan karibnya ingin jadi orang yang pertama tahu apakah ia dan temannya lulus ujian remidi (ujian perbaikan) matematika yang diadakan siang tadi.
Sebab besok ia dan kawan karibnya bersepakat tidak masuk sekolah. ”Kalau kita bisa tahu malam ini, besok kita ndak usah masuk. Kita mejeng aja di mall. Ngeliatin cowok-cowok cakep. Enek kita khan liat wajah Bu Astuti terus.” Begitu usul Nina. Dan kedua kawan karibnya setuju.
03 Desember 2011
Belajar dari Elang Gumilang
- Oleh Saeful Achyar
Alkisah, Elang Gumilang, pemuda lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini begitu gemilang. Ia dinobatkan oleh pelbagai lembaga sebagai wirausahawan muda yang berhasil membangun usaha saat masih mahasiswa. Ia pun dinobatkan sebagai pemenang Wirausahawan Muda Mandiri terbaik Indonesia 2007, Lelaki Sejati Pengobar Inspirasi 2008, Man of the Year 2008 oleh Radar Bogor, Pemuda Pilihan 2008 oleh TV One, dan Indonesia Top Young Entrepreuner 2008 dari Warta Ekonomi.
JM 1300
Cerpen Dian Balqis
Pagi itu Bima datang ke kantornya lebih awal, sekitar pukul delapan. Ada meeting dengan para petinggi sebuah perusahaan tambang besar di Papua sebelum lunch time di kantornya siang ini, mengenai permintaan akan kebutuhan bus-bus bagi sarana transportasi para pegawai mereka. Beruntung, jalanan sepanjang Cipinang hingga Cilandak, di mana kantornya berada, pagi itu agak lancar.Tak semacet biasanya. Hingga apa yang ingin ia siapkan hari ini bisaterlaksana sesuai rencana.
Ditinggalkannya dahulu permasalahan dengan Tere, istrinya, yang sudah beberapa hari ini masih terasa panas saja.Tak ada gunanya juga untuk dimasukkan ke dalam otak, karena memang sepertinya pertikaian di antara mereka tak akan pernah ada habisnya. Dari masalah finansiil yang dirasa selalu kurang oleh istrinya itu karena gaya hidupnya yang hedonis, atau kadang hanya soal sepele karena kecemburuan Tere yang sama sekali tak beralasan. Padahal Bima sudah berusaha keras untuk bisa memenuhi segala yang diminta Tere.
Pagi itu Bima datang ke kantornya lebih awal, sekitar pukul delapan. Ada meeting dengan para petinggi sebuah perusahaan tambang besar di Papua sebelum lunch time di kantornya siang ini, mengenai permintaan akan kebutuhan bus-bus bagi sarana transportasi para pegawai mereka. Beruntung, jalanan sepanjang Cipinang hingga Cilandak, di mana kantornya berada, pagi itu agak lancar.Tak semacet biasanya. Hingga apa yang ingin ia siapkan hari ini bisaterlaksana sesuai rencana.
Ditinggalkannya dahulu permasalahan dengan Tere, istrinya, yang sudah beberapa hari ini masih terasa panas saja.Tak ada gunanya juga untuk dimasukkan ke dalam otak, karena memang sepertinya pertikaian di antara mereka tak akan pernah ada habisnya. Dari masalah finansiil yang dirasa selalu kurang oleh istrinya itu karena gaya hidupnya yang hedonis, atau kadang hanya soal sepele karena kecemburuan Tere yang sama sekali tak beralasan. Padahal Bima sudah berusaha keras untuk bisa memenuhi segala yang diminta Tere.