Pages - Menu

01 Mei 2013

Sajak-sajak Hasrul Eka Putra

Cara

kau mengajariku menjadi hujan
yang tiba tengah malam
pasrah pada bumi dan sepi gravitasi
mencari cari rendah muara
bersetia pada ombak tanpa suara
kau mengajariku cara menunggu matahari
cara mengusir sisa bulan
cara burung mengepak mengapung
menikmati langit lempung
juga cara Adam menikmati surga
sebelum Hawa dicipta.
Akhir april, 2013



Bangku

sudah lama kita tak duduk sebangku
menyeduh waktu dengan menitmenit yang biru
sambil meneduh masa lalu, roti, dan diri yang terlalu
lagulagu mengalun tanpa ragu
ada sesuatu di antara kita dan hening yang lama.
mungkin kita tidak lagi menikmati hangat bangku
lelah rumput dan teh yang lupa diseduh
tlah jadi kita orang dewasa yang terburu buru
hingga malam buntu, embun jadi batu.
jika kamu punya waktu,
ada sepenggal bangku yang selalu menunggu.

Sudut Kota
aku mencintaimu dari sudut kota
belok kiri dari taman segitiga
tiga puluh dua meter dari patung senyum kelabu
di depan gedung tempat seni di kubur batu
cahaya sendu, manusia lajulaju
dan pada suatu jenis waktu
aku mengirim rindu
di antara lampu-lampu.

Makassar, 2013

***
Hasrul Eka Putra, alumni Ilmu Hub. Internasional Universitas Hasanuddin. Redaktur di Jurnal Tanggomo, sedang melewati masa-postkampus, bergiat di beberapa komunitas sastra.

Sumber: Kompas, 1 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar