Judul Buku : Princess Katie’s Kittens: Suki di Tengah Salju
Penulis : Julie Sykes
Penerbit : Bentang Belia, Yogyakarta
Cetakan : I, April 2013
Tebal : vi + 82 halaman
ISBN : 978-602-9397-95-6
Novel
anak berjudul ‘Princess Katie’s Kittens’ ini merupakan seri ke empat,
mengetengahkan kisah Suki, seekor kucing mungil berbulu putih, yang
terjebak di tengah hamparan badai salju. Menariknya, setiap seri dari
novel ini bisa dibaca secara terpisah dan tak ada kesan bersambung.
Julie Sykes, penulis novel anak yang telah menulis lebih dari enam puluh
buku ini, rupanya sangat piawai memainkan alur cerita dengan begitu
menegangkan dan membuat setiap tokohnya serasa hidup.
Cerita
bermula ketika musim semi tiba. Putri Katie bersama keluarganya
berencana berlibur dan bermain ski di pegunungan sebelah utara Tula.
Lebih seru lagi, karena Becky, sahabat baik Putri Katie, beserta Nyonya
Philips, ibunya Becky, diajak oleh Sang Raja dalam liburan tersebut.
Selama liburan, Putri Katie terpaksa harus berpisah sejenak dengan
keenam kucing piaraan mereka. Nona Blaze, guru berkuda Putri Katie, yang
mendapat tugas untuk menjaga kucing-kucing mungil itu di dalam lumbung
selama Putri Katie sekeluarga pergi berlibur (halaman 1-7).
Namun,
sungguh tak dinyana, diam-diam tanpa sepengetahuan Putri Katie dan
sahabatnya, Suki (nama salah satu dari enam kucing piaraannya)
menyelinap dan terjebak di dalam tas ransel Putri Katie (halaman 8-11).
Dan, Putri Katie baru menyadari keberadaan Suki ketika dia sedang naik
helikopter bersama keluarganya menuju lokasi liburan. Ketika tangannya
hendak meraih DVD di dalam tas, betapa terkejutnya dia mendapati Suki di
dalamnya. Awalnya Sang Raja sempat marah karena menyangka Putri Katie
sengaja membawa Suki pergi berlibur. Untunglah, Putri Katie bisa
menjelaskan, bahwa Suki masuk ke dalam tas tanpa sepengetahuannya
(halaman 15-19).
Berlibur di tengah hamparan salju luas yang
sangat dingin tentu menjadi masalah tersendiri bagi Suki, kucing mungil
berbulu putih, yang tidak bersahabat dengan cuaca dingin dan hal-hal
yang berhubungan dengan air. Terlebih, ketika Suki mulai susah
dikendalikan. Di saat helikopter baru saja mendarat dan Putri Katie
bersama rombongan hendak masuk mobil, Suki berhasil meloloskan diri,
meluncur di lapisan es dan masuk ke bawah mobil (halaman 22). Untung
saja, beberapa menit kemudian, setelah susah payah membujuk dan mengejar
Suki, akhirnya kucing mungil menggemaskan itu bisa ditangkap kembali
(halaman 26).
Selama liburan, Putri Katie bersama keluarga tinggal
di sebuah vila kerajaan di tepi kota. Bangunan vila tersebut berlantai
tiga, atap berbentuk runcing dan banyak cerobong asapnya. Untuk mencegah
sesuatu hal yang tak diinginkan, Suki ditempatkan di gudang sepatu.
Namun, permasalahan kembali muncul. Ketika Putri Katie dan Becky sedang
asyik bermain ski, Suki menyelinap keluar melalui pintu yang terbuka
saat seseorang masuk untuk menaruh keranjang kucing buat Suki.
Rupa-rupanya,
Suki nekat keluar karena ia merasa kesepian tidak ada teman bermain.
Suki merasa tak betah tinggal di gudang sendirian. Di tengah hamparan
salju, Suki berjalan tertatih-tatih mencari Putri Katie dan Becky yang
biasa mengajaknya bermain. Namun, alih-alih menemukan dua gadis
penyayang binatang itu, Suki malah terjebak di tengah hamparan salju
yang dalam. Dia berusaha mencari jalan pulang, tapi sayang sekali,
jejak-jejak kakinya telah tertutupi salju yang turun cukup lebat.
Novel
bernuansa dongeng ini sangat pas dan layak dibaca oleh anak-anak.
Selain menghibur, banyak hikmah serta nilai edukasi yang bisa kita petik
di dalamnya. Seperti, mengajarkan arti persahabatan dan mengajak
anak-anak agar peduli sekaligus menyayangi binatang. Meski tak diberi
akal seperti manusia, tapi binatang juga makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki hak hidup di dunia ini. Jadi, alangkah sangat tak pantas bila
kita, sebagai manusia berakal, menganiaya binatang tanpa alasan yang
jelas.
Diresensi oleh: Sam Edy Yuswanto, penulis lepas bermukim di Kebumen.
Sumber: Kompas, 1 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar