Seperti tahun lalu, Nh Dini merayakan ulang tahun dengan meluncurkan karyanya. Tahun ini novelis bernama lengkap Nurhayati Sri Hardini itu meluncurkan novel terbaru berjudul Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang.
Peluncuran novel pada perayaan ulang tahun ke-76 Nh Dini berlangsung di Toko Buku Gramedia, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/2/2012).
”Apa pun alasannya, cerita kenangan Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang telah membuktikan upaya dan perjuangan Mbakyu Dini untuk selalu berbuat atau berkarya di tengah kehidupan bebrayan yang terus berubah dan berkembang,” papar Yudiono, dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang, yang memandu acara peluncuran novel tersebut.
Ia menilai, Nh Dini tetap sosok penulis yang konsekuen dengan kepengarangannya sebagaimana yang ditulis Nh Dini dalam halaman 30 novel tersebut: Secara singkat, aku selalu memperkenalkan diri sebagai pengarang atau novelis. Tanpa tambahan pengarang wanita atau pengarang sastra maupun mengatakan bahwa aku adalah seorang sastrawan atau sastrawati. Aku tidak berpretensi sebagai seorang sastrawati. Orang-orang lain, termasuk para cendekiawanlah yang mengenakan sebutan itu terhadap diriku.
Dari pengalaman Nh Dini inilah Yudiono menegaskan bahwa kepengarangan di Indonesia bukan masalah yang gampang sebab nyaris tidak diakui sebagai profesi oleh masyarakat. ”Berbeda dengan kewartawanan yang sudah diakui sebagai profesi bahkan sekarang harus disertifikasi,” katanya.
Novel Dari Rue Saint Simon ke Jalan Lembang menceritakan kenangan Nh Dini saat tinggal di Rue Saint Simon, Paris, Perancis, hingga tinggal di Jalan Lembang, Jakarta.
Peluncuran novel Nh Dini diisi talkshow yang menghadirkan pembicara Prof Eko Budihardjo, mantan Rektor Undip yang juga mantan Ketua Umum Dewan Kesenian Jawa Tengah. Eko memuji Nh Dini yang tetap konsekuen menjadi penulis dengan gaya blak-blakan.
Sumber: Kompas, 29 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar