Pages - Menu

01 Maret 2012

Minat Baca Indonesia Masih Rendah

Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Kondisi saat ini tercatat satu buku dibaca sekitar 80.000 penduduk Indonesia.

Angka produksi buku di Indonesia sampai saat ini masih belum membanggakan. "Kita masih setara dengan Malaysia dan Vietnam, padahal jumlah penduduk Indonesia lebih banyak. Kondisi ini tidak masuk akal," kata Direktur Eksekutif Kompas Gramedia, Suwandi S Subrata, dalam jumpa pers usai pembukaan Gramedia Fair di Istora Senayan Jakarta, Rabu (29/2/2012).


Suwandi menyebutkan, tahun 2011 tercatat produksi buku di Indonesia sekitar 20.000 judul. Dari sisi oplah, Indonesia memang lebih tinggi jika dibandingkan Malaysia. Untuk penerbit besar, umumnya satu buku dicetak sebanyak 3.000 eksemplar. Adapun di Malaysia sekitar 1.500 eksemplar per buku, atau hampir sama dengan penerbit kecil di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta, tentu angka-angka produksi buku di Indonesia masih belum masuk akal. Kira-kira satu buku dibaca 80.000 orang. "Jadi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan kita yang peduli dengan masalah minat baca masyarakat yang belum menggembirakan masih harus bekerja lebih keras lagi," tutur Suwandi.

Komisaris PT Bank Central Asia, Raden Pardede, menyatakan ikut mendukung agar buku dapat dibaca sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak muda yang kini lebih gemar dengan media jejaring sosial.

"Anak-anak kita butuh membaca buku untuk meningkatkan pengetahuan. Karena itu, kami ikut mendukung pendidikan untuk meningkatkan minat baca yang antara lain bekerja sama dengan Gramedia sebagai toko buku yang memimpin pasar saat ini," kata Raden.

Sumber: Kompas, 29 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar