Pages - Menu

01 November 2011

Perpustakaan Bontang Juara Favorit TI

Perpustakaan Kelurahan Loktuan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, terpilih sebagai juara favorit bidang teknologi informasi pada lomba perpustakaan kelurahan yang digelar Perpustakaan Nasional.

"Alhamdulillah dengan usia yang masih cukup muda dibanding para pemenang lomba perpustakaan yang juaranya didominasi oleh provinsi di Jawa, Kota Bontang mampu keluar sebagai juara favorit kelurahan perpustakaan bidang teknologi informasi, setelah masuk 12 besar," kata Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kota Bontang, Asdar Ibrahim, di Bontang, Selasa (1/11/2011).


Juara favorit lainnya adalah Desa Selong Nusa Tenggara Barat yang berhasil meraih juara favorit bidang pemberdayaan. Ada juga juara favorit bidang kemitraan dan bidang promosi.

"Juara satu lomba perpustakaan tahun ini, Desa Aldiyah, Jawa Tengah, juara dua Yogjakarta, juara ketiga Desa Cipelang Bogor. Juara harapan ke satu Bojonegoro Jawa Timur, juara harapan kedua Kota Tebing Tinggi Sumatera Barat dan masih ada juara harapan ketiga," terang Asdar.

Dari 12 finalis nasional, dua provinsi yang tidak kebagian sama sekali adalah Marunda DKI Jakarta dan Kampar Riau. Para pemenang mendapatkan uang pembinaan, piagam dan piala.

"Sejujurnya Perpustakaan Loktuan Bontang baru resmi dikelola kelurahan sejak 2009 lalu. Secara keseluruhan dengan juara favorit bidang teknologi ini sudah sangat senang, alhamdulillah. Mereka yang menang juara pertama (Jawa Tengah) luar biasa, punya koleksi 5.800 judul sementara Bontang baru 1.580 judul dengan jumlah eksemplar 2.000 buku. Jumlah pegawai 10 orang sedang Bontang hanya empat orang," terang Asdar.

Ia mengatakan, di balik keberhasilan juara pertama perpustakaan Aldiyah Jawa Tengah ternyata ditunjang oleh partipasi perusahaan yakni Telkom. Perpustakaan Bontang sendiri juga berkat partisipasi PT Pupuk Kaltim dalam pembangunan gedung dan hibah buku.

Selama berlangsung finalis lomba perpustakaan kelurahan, Asdar mengaku banyak belajar dari pengalaman 11 finalis lainnya.

Dituturkannya, dewan juri terdiri tujuh orang, peserta presentasi dicecar lima dewan juri yang tidak turun lapangan sementara dua dewan juri yang telah datang penilaian langsung ganti bertanya didaerah lain yang tidak didatangi.

Proses eliminasi peserta lomba perpustakaan kelurahan adalah dari 70 ribu kelurahan/desa di 29 provinsi, lalu dikerucutkan 20 ribu peserta dan pengerucutan berikutnya 14 ribu. Hingga pengerucutan terakhir 12 finalis.

Sumber: Kompas, 1 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar