- Maria Ulfa : Mahasiswi Syari’ah Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk itulah, maka kemudian program Kuliah Kerja Nyata, atau yang lebih akrab dengan sebutan KKN, sangat diperlukan. Hal ini diberlakukan guna membantu mahasiswa dalam meningkatkan isi sekaligus bobot sebagai seorang cerdik cendekia, yakni dengan cara mempraktikkan semua ide-ide cemerlangnya dalam dunia nyata.
Nantinya diharapkan antara teori dan praktik dapat menyentuh persoalan-persoalan yang ada dalam masyarakat, demi percepatan pembangunan daerah, khususnya masyarakat pedesaan.
Hal ini sekaligus sebagai bukti dan jawaban atas kritik yang selama ini dialamatkan kepada dunia pendidikan kita yang semakin hari semakin jauh dari persoalan kehidupan masyarakat. Padahal jika dinalar, seharusnya pendidikan adalah sebuah jawaban atas segala macam persoalan yang ada di dalam masyarakat.
Tidaklah berlebihan jika Everet Reimer mengatakan bahwa ”School is dead”. Maksudnya bahwa institusi pendidikan hingga sekarang ini belum mampu menjawab persoalan-persoalan yang menggelayuti masyarakat kita, sehingga yang terjadi dewasa ini adalah terciptanya semacam benteng pemisah antara masyarakat dengan lembaga pendidikan.
Dengan adanya kegiatan praktik lapangan atau KKN diharapkan dapat membangkitkan kepekaan sosial mahasiswa kita untuk kemudian bersama dengan masyarakat yang didukung oleh institusi pendidikan merumuskan dan memecahkan berbagai persoalan dalam masyarakat.
Hal ini senada dengan apa yang pernah disampaikan oleh Dr H Rafik Karsidi MS dkk dalam sebuah tulisannya, bahwa KKN secara umum merupakan suatu bentuk program pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upayanya untuk meningkatkan isi, bobot dan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakat guna membantu masyarakat dalam melancarkan pembangunan desa.
Tidak salah jika KKN senantiasa digalakkan dan diaktualisasikan mengingat begitu besar manfaat yang dapat diperoleh. (24)
Sumber: Kompas, 05 Nopember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar