Dua perempuan Indonesia meraih beasiswa Schlumberger Foundation untuk tahun 2011. Penerima beasiswa menerima sebesar 50,000 dollar AS (sekitar Rp 431 juta) per tahun bagi para perempuan dari negara berkembang yang menempuh program S-3 dan 40,000 dollar AS (sekitar Rp 345 juta) per tahun bagi yang mengikuti program post doctoral pada universitas ternama di negara maju.
Setelah mengikuti serangkaian seleksi yang ketat, dua perempuan Indonesia terpilih untuk mendapatkan beasiswa tersebut, yakni Aretha Aprilia, yang tengah menempuh program S-3 di Department of Energy Science, Kyoto University, Jepang, dan Fenny Dwivany yang tengah menempuh program Post-doctorate bidang pertanian di Queensland University of Technology Australia.
Penelitian yang dilakukan oleh Aretha Aprilia, salah satu penerima beasiswa ini, berfokus pada pengelolaan sampah rumah tangga di Jakarta.
“Saya tertarik dengan kompleksitas dan interkoneksi masalah persampahan sebab tidak hanya menyentuh pada teknis pengelolaan sampah dan dampak lingkungan yang diakibatkan, tetapi juga dampak sosial dan ekonomi bagi rumah tangga dan pemulung. Harapan saya adalah untuk membuat skenario pengelolaan sampah yang tepat untuk masa depan dengan mengedepankan aspek teknik, lingkungan, sosial, dan ekonomi,” kata Aretha, seperti dimuat dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/6/2011).
Sejak tahun 2004-2011, telah tercatat sebanyak 22 perempuan Indonesia yang menerima beasiswa ini. Bagi Anda yang tertarik mendaftarkan diri mengikuti seleksi beasiswa ini, pendaftaran untuk program ini akan dibuka kembali mulai tanggal 1 September hingga 30 November 2011. Informasi selengkapnya bisa diperoleh di http://www.facultyforthefuture.net.
Program tahunan ini diadakan sejak tahun 2004 dan sejauh ini telah mendanai sebanyak 194 perempuan dari 54 negara. Persyaratan untuk mendaftarkan diri dalam program ini adalah perempuan warga negara dari negara berkembang, tengah mempersiapkan program PhD atau post-doctoral untuk bidang sains (physical sciences) dan disiplin terkait, telah diterima atau telah terdaftar sebagai mahasiswa di universitas yang dituju, memiliki pengalaman mengajar, dan dapat menunjukkan partisipasi aktif dalam mendorong perempuan-perempuan muda bekerja ke dalam ilmu pengetahuan/sains, serta memiliki catatan akademis yang baik.
Sumber: Kompas, 1 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar