oleh Tiko Septianto
MASALAH kesehatan yang sering kali dijumpai di negara miskin, yang mayoritas penduduknya masih sulit untuk makan tiga kali sehari, atau dengan konsumsi makanan yang mungkin sering kali, tidak lengkap, tanpa lauk yang bergizi dan sayur mayur yang bervitamin lengkap. Dapat menyantap nasi putih dengan garam atau cabai pun masih bersyukur karena dapat makan pada hari itu.
Menyedihkan, hal tersebut tidak hanya menimpa manusia-manusia dewasa. Anak-anak Indonesia yang seharusnya masih harus mendapatkan asupan gizi yang cukup dan lengkap, harus menanggung rasa lapar, dan kurang gizi. Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2010 lalu menunjukkan, angka balita kurang gizi diangka 17,9 persen.
Yulia Rimawati, yang merupakan kordinator gizi Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) mengatakan, masalah nutrisi di Indonesia masih menjadi agenda yang harus diselesaikan. "Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia", ujar Yulia saat konferensi pres 'Hari Gizi Nasional bersama Sari Husada, gizi kita', Minggu 23 Januari 2011 lalu.
Beberapa dibawah ini merupakan gangguan gizi yang sering dialami oleh anak-anak Indonesia, berikut dengan tanda-tandanya.
1. Gangguan kesehatan akibat kurang energi dan protein
penyakit yang ditimbulkan dari kurang energi dan protein merupakan yang paling banyak ditemui di banyak negara. Penyakit ini juga disebut Protein Calorie Malnutrition atau disingkat PCM. Pada umumnya penyakit ini menyerang pada anak yang berusia 6 bulan sampai 4 tahun.
Ciri-ciri anak yang terkena penyakit ini adalah, adanya bengkak karena ada cairan yang tertumpuk pada bagian kaki, tumit dan bagian tubuh lain, gangguan pertumbuhan badan(tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya), perubahan aspek kejiwaan (memelas, cengeng, lemah dan tidak ada selera makan), otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik.
2. Gangguan kesehatan akibat kekurangan vitamin A
Tanda awal dari kekurangan vitamin A adalah turunnya kemampuan melihat dalam cahaya samar. Gangguan penyakit ini dikarenakan, waktu mengandung anak, sang ibu kekurangan vitamin A.
3. Gangguan kesehatan akibat kekurangan zat besi (anemia)
Zat besi ini terdapat banyak kandungannya pada sayur-sayuran. Bisa jadi anak yang kekurangan zat besi dikarenakan kurang makan sayur mayur dan lahir dari ibu yang pada saat mengandung dirinya kurang mengkonsumsi sayur atau makanan lain yang mengandung zat besi.
4. Gangguan kesehatan akibat kekurangan iodium
Kekurangan iodium akan mengakibatkan membesarnya kelenjar gondok. Seorang ibu yang menderita pembesaran gondok akan melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan iodium. Kejadian pembesaran kelenjar gondok terbanyak ditemukan pada usia antara 9 sampai 13 tahun pada anak laki-laki dan antara usia 12 sampai 18 tahun pada anak perempuan. Terjadinya kekurangan iodium terutama akibat rendahnya kadar iodium dalam tanah sehingga air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah itu juga rendah kadar iodiumnya.
Maka bisa jadi orang yang berada didaerah yang kurang zat iodium, kurang mendapat asupan zat tersebut.
Antara yang berduit dan yang miskin seolah dibatasi oleh jurang pembatas yang dalam, seolah tak bisa diselami karena terlalu jauhnya. Masalah kelaparan merupakan masalah yang seolah tidak pernah absen menghinggapi negara miskin.
dikutip dari berbagai sumber
(tiko septianto/CN32)
Sumber: Suara Merdeka, 4 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar