- KA Nonekonomi
Pertimbangan kenaikan harga tiket non ekonomi ini guna membayar insentif sekitar 20.000 pegawai PT KAI yang setiap tahun tak pernah cuti Lebaran.
”Petugas kami yang di Jawa itu hampir 20.000 orang. Hampir semua tidak pernah cuti untuk menikmati Lebaran. Jadi ini harus dibayar sesuai dengan ketentuan pemerintah, terkait lemburnya, dan sebagainya. Kalau mereka cuti, keretanya nggak jalan. Jadi mohon pengertiannya,” kata Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan ditemui usai rakor tentang Persiapan lebaran di Jakarta, akhir pekan lalu.
Prosentase
Ignasius tidak mengungkapkan berapa prosentase kenaikan harga tiket menjelang lebaran untuk kereta nonekonomi. Namun diumpamakan, kenaikan tiket itu untuk kereta jarak jauh seperti kalau naik dari Jakarta-Bojonegoro, harganya bisa saja sama dengan Jakarta-Surabaya.
”Harga yang diambil adalah harga yang dijual dengan harga rute kereta yang paling jauh, misalnya kereta yang anda naiki itu Jakarta-Bojonegoro, maka harganya di jual Jakarta-Surabaya,” paparnya.
Untuk antisipasi lebaran ini, tambahnya, PT KAI akan menambah 29 rangakaian gerbong kereta selama H1-10 sampai H2+10 untuk rute padat ke arah Timur. Bila penumpang masih banyak, tidak tertutup kemungkinan gerbongnya akan ditambah lagi.
“Kami menambah 29 rangkaian baru untuk jelang Lebaran ini. Nantinya kami lihat animonya. Kalau animo tinggi, kemungkinan akan ditambah lagi dari H1-10 sampai H2 plus 10,” tegasnya.
Untuk memberantas calo menjelang lebaran, KAI memiliki strategi khusus. Caranya akan memberikan bonus sebesar Rp 500.000 bagi masyarakat yang berhasil menangkap seorang calo tiket kereta.
Untuk memberantas tindak pencaloan tiket Kereta Api, pihaknya akan bekerjasama dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Perhubungan.
”Untuk memberantas calo di stasiun, kami kerjasama dengan PPNS Kementerian Perhubungan untuk di-sweeping terus,” paparnya.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi mereka yang dititipkan membeli tiket maksimal 4 tiket. “Kalau titip, boleh, dengan empat maksimum. Jadi bukan calo,” ujarnya. (bn-77)
Sumber: Suara Merdeka, 18 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar