Judul buku : NY, Over Hells
Penulis : DY Lunaly
Penerbit : Bentang Belia
Cetakan : I, Maret 2013
Novel
terbaru garapan DY Lunaly ini berkisah tentang kehebohan Zayyanda.
Cewek yang barusan lulus dari akademi fashion design ini diterima magang
menjadi intern di Casablanca, New York. Bekerja di sana merupakan
impian terbesarnya selama ini. Terlebih, dengan menjadi intern di
Casablanca pintu Parsons The New School for Design -yang merupakan
impian besar selanjutnya seusai magang- terbuka lebar buatnya.
Selama
di NY, dia tinggal di apartemen Clair, sepupunya yang sedang kuliah di
Julliard. Sial, sesampainya di apartemen, Zee tidak berhasil
menghubunginya. Duduk di tangga adalah satu-satunya yang bisa ia
lakukan. Ini konyol, tapi menguntungkan. Tampilannya tenyata telah
menyita perhatian seorang yang kemudia ia kenal sebagai fashion
photographer yang kebetulan lewat. Keberuntungan awal tidak itu saja,
Debbie, teman satu loft-nya ternyata seorang stylist di Casablanca,
salah satu orang yang telah lama ia kagumi. Sungguh awal yang sempurna,
batinnya.
Hari pertama kerja, Zee langsung mendapat tempat di mata
Natasha Fey, pimpinan Casablanca. Dia langsung dikenalkan dengan George,
Michael, dan Janna, orang-orang hebat di bidangnya. Mereka sangat
welcome pada Zee, kecuali Janna. Meski Zee hanya bermaksud mengeluarkan
pendapat tentang asesories yang dikenakan pada manekin hasil kerja
Janna, namun karena Nash, sebutan Natasha Fey suka pendapatnya dari pada
hasil kerja Janna tetap saja Janna sakit hati. Dia merasa dikuliti di
depan sang pimpinan.
Sakit hati Janna tidak sampai di situ. Pada
Fashion week kali ini Nash mempercayakan runway kepada Zee ketimbang
Janna yang merupakan ahli dibidang ini. Bagi Zee, ini kehormatan luar
biasa, namun bagi Janna sebaliknya. Dia tak tinggal diam. Dia ingin
mempermalukan Zee di depan Nash. Maka dia ngerjain Zee. Zee pun masuk
perangkap. Melihat hasil kerja Zee, Nash pun marah-marah. Untung beliau
masih memberi kesempatan ke-2 pada Zee. Namun dia sedikit menyesal telah
meminta Nash memberi kesempatan lagi padanya. Sampai dini hari dia
belum tahu apa yang mesti diperbuat padahal besok pagi harus siap. Josh
datang tepat waktu. Dia menemani dan memberi masukan yang berarti
sehingga Zee pun sukses merampungkan tugas ini. Ya, Josh adalah sebutan
Joseph, yang dulu ketemu saat Zee “tergeletak” di tangga apartemen
Clair. Dia ternyata bekerja di Casablanca juga sebagai asisten
fotografer. Pertemuan pertama mereka ternyata telah menggoreskan rasa di
lubuk mereka. Apalagi ternyata mereka bekerja pada satu kantor. Di mata
semua cruw creative di Casablanca jalinan rasa dua sejoli ini bukan
sekedar sahabat dan rekan kerja namun telah tumbuh menjadi sepasang
kekasih. Ini juga dirasakan Zee. Perhatian yang diberikan oleh Josh
padanya memang luar biasa. Zee jatuh cinta.
Namun Zee benar-benar
tak percaya apa yang dia lihat waktu itu. Josh sedang duduk berdua
dengan gadis di kafe. Begitu mesra. Hati Zee remuk. Terlebih ini terjadi
saat Zee mau menyerahkan kado ultah Josh di kafe yang mereka sepakati.
Zee frustasi. Jangankan bicara, melihat tampangnya saja dia muak.
Untung
di Casablanca sedang sibuk mempersiakan launching collection yang
merupakan even terakhir bagi Zee di Casablanca. Even yang menegangkan
bagi Zee dan Michael. Waktu itu Nash sedang terbang ke Maroko dan
mendadak George, sang desainer, harus operasi usus buntu. Memang kalau
dipaksa Michael bisa mengganti posisinya, namun dia tidak bisa untuk
menjadi leader. Dan hanya Janna yang bisa memimpin proyek besar ini.
Meski hubungan Zee belum baik, Zee memohon Janna bersedia memimpin ini.
Demi reputasi Casablanca, dia bersedia. Launching new collection kali
ini akhirnya berjalan sukses dan hubungan Janna dan Zee pun membaik.
Nah,
saat itu Zee menerima supprise luar biasa. Ternyata Ayah, Ibu, dan
Nata, sang kakak beserta kekasihnya menyaksikan even besar ini. Linangan
kegembiraan buncah diantara mereka. Seharusnya Zee lebih gembira,
ternyata Josh hadir juga. Terlebih Ayahnya merupakan patner bisnis Ayah
Josh. Namun dia belum siap melihat Josh. Melihat Zee yang selalu
menghindar Josh pun terus berusaha menjelaskan kalau gadis itu teman
sejak kecil yang akan dikenalkan pada Zee. Meski tetap tak percaya,
usaha keras Josh untuk menyakinkan kebesaran cintanya pun berhasil.
Meski mereka menyadari diantara mereka terbentang perbedaan yang tak
sederhana, mereka sepakat untuk melanjutkan kisah cinta mereka.
Salah
satu yang bisa dipetik dari novel romantis ini adalah bahwa setiap
mimpi yang diperjuangkan dengan sungguh-sungguh suatu waktu akan berbuah
keberhasilan yang gemilang.
Peresensi : Moh. Romadlon. Penikmat Buku. Aktif di kepengurusan TBM Sumber Ilmu. Tinggal. di Kebumen
Sumber : Kompas, 19 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar