Pages - Menu

27 April 2012

Puisi-puisi Dharmadi

teratai-ikan-kolam

teratai memekarkan kelopak dalam
jelita warna di air yang diam; ikan-ikan
berseliweran di sela-sela akar mengitari kolam,
seakan mengukur lebar-panjangnya;


sesekali menyembulkan kepala, menghirup udara,
sambil memandang keluasan angkasa, yang
selama ini dirindukan;
kapan sampai ke sana.
2012

selembar daun kuning

selembar daun kuning, hijaunya habis
dihisap matahari, sejenak tertegun;
ditatapnya ranting, ranting hanya
terdiam, membiarkan daun kuning
dipetik angin.
sekejap daun dibawa angin
selembar daun kuning
dilepas angin
dengan tabah tanpa kesah
selembar daun kuning jatuh
di bumi kering.
2011

Sehabis hujan

Sehabis hujan dideraskan badai
Tinggal engahan daun-daun
Urat pohon meregang
dalam dingin
Sungai wajahnya
dalam muram
Langit masih diam
Aku dalam diam
Ada yang memandangku
Diam-diam
1998

Embun

Embun dalam kabut
Dengan langkah lembut
Diam-diam setia
Mengirim hidup
pada awal hari yang
beranjak berangkat
menyusuri jalan waktu
selalu ada yang
tak dapat lagi
ikut menjemput
lebih dulu telah
kaujemput
2007

Sumber: Kompas, 27 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar