Erman Mutiara, penyair dari Singapura membawakan puisi berisikan ajakan mencintai sastra Melayu yang kini perlahan hilang karena ditinggalkan peminatnya.
Sembari memetik gitar, penyair muda asal Negeri Singa tersebut, mampu memukau penonton yang menyaksikan Tarung Puisi dengan beratapkan langit malam.
Acara Tarung Puisi sebagai rangkaian kegiatan PPN V di Palembang itu, dipandu dr Zulkhair Ali dan Ana dari Dewan Kesenian Sumsel (DKSS).
Ana menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi ratusan penyair yang berasal dari Indonesia, tetapi juga dihadiri sastrawan dari Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dan Srilanka, Swedia, dan Korea Selatan selaku peninjau.
Sebanyak 40 peserta Tarung Puisi tampil bergiliran secara acak sesuai dengan nomor undian untuk menampilkan karya mereka masing-masing di hadapan para penonton, kata dia.
Dia menegaskan bahwa kegiatan itu juga menjadi ajang untuk mengembangkan kreativitas para penyair.
Selama tiga hari, peserta PPN V (International Poet Gathering 2011) tersebut juga mengikuti seminar dan lokakarya tentang puisi dan sastra Melayu dan Nusantara, ujar dia.
Eko penyair muda asal Sumsel mengatakan, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ajang penyair bertukar pikiran dan pengalaman masing-masing.
"Kami penyair muda bisa belajar dengan generasi penyair yang telah malang melintang dalam kegiatan sastra," kata dia.
Penyair asal Lampung, Isbedy Setiawan yang juga menjadi anggota Dewan Kurator PPN V menyatakan, para penyair yang diundang mengikuti PPN V di Palembang itu, sebelumnya harus diseleksi lebih dulu hasil karya puisi masing-masing sebelum dinyatakan lolos sebagai peserta.
Menurut Sekretaris DKSS, Anwar Putra Bayu, bersamaan PPN V juga diterbitkan buku kumpulan puisi "Akulah Musi" yang merupakan karya puisi para peserta yang dinyatakan lolos seleksi Dewan Kurator.
Sejumlah penyair terkenal, di antaranya Presiden Penyair Indonesia, Sutardi Calzoum Bachri dan Taufik Ismail hadir pula dalam PPN V di Palembang yang berlangsung sejak Sabtu (16/7) malam hingga Selasa (19/7).
Sumber : ANT
Sumber: Kompas, 18 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar