"Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut liburan yang dikhususkan untuk anak-anak usia 8-12 tahun," kata Manajer SSAS, Yanni Aman.
Pameran ini memang bukan satu-satunya kegiatan dalam program rutin SSAS setiap tahun. Kegiatan utamanya adalah workshop, bagaimana cara membuat dan mengolah sampah atau barang bekas untuk menjadi alat musik.
"Kami ingin liburan ini diisi dengan kegiatan yang mendidik sehingga kreativitas anak-anak pun bisa terasah," lanjut Yanni.
Mereka akan dilatih bagaimana cara memanfaatkan barang bekas dan sampah untuk menghasilkan suara dan nada yang harmonis. Poinnya adalah bahwa barang bekas pun masih bernilai, sambung Yanni.
Setiap tahunnya tema yang diangkat untuk workshop berbeda-beda. Khusus tahun ini, sambung Yanni, tema yang diangkat adalah musikal.
Bukan kebetulan, tema musikal ini sengaja diangkat karena permintaan dari seniman asal Jepang, Makoto Nomura, yang ingin bermain di Selasar Sunaryo dan berkolaborasi dengan seniman lokal.
"Untuk itu kami pilih Kang Dodong Kodir, seniman asal Bandung yang sudah melanglang buana berkat alat musik uniknya tersebut," ujar Yanni.
Dalam pameran yang akan digelar selama enam hari,dari 8 hingga 13 Juli, ini akan ada bincang sore dengan Dodong Kodir, yang akan digelar pada Jumat sore di SSAS.
Menurut Yanni, sejauh ini antusias masyarakat terhadap program ini cukup tinggi. "Tercatat sebanyak 60 anak akan jadi peserta workshop," katanya.
Bahkan, di antara 60 anak ini terdapat 12 anak berkebutuhan khusus yang juga antusias mengikuti workshop ini.
"Kami tidak membatasi. Justru kami ingin merangsang kreatvitas dan musikalitas anak-anak tersebut."
Kreasi keenampuluh anak ini kemudian akan ditampilkan dalam acara puncak, Rabu (13/7/2011).
"Mereka akan membuka penampilan kolaborasi Makoto Nomura dan Dodong Kodir," kata Yanni.
Sumber : ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar