Pages - Menu

30 Juni 2011

Jumlah Bangku Kosong Turun Drastis

  • Hasil SNMPTN 2011
JAKARTA - Sebanyak 118.233 dari 540.953 peserta lolos  Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 melalui jalur ujian tertulis dan ujian keterampilan. Jumlah tersebut terdiri atas 56.856 peserta kelompok IPA dan 61.377 kelompok IPS.

”Jumlah total yang diterima meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 92.511 kursi. Daya tampung juga meningkat, dari 96.684 kursi pada tahun lalu menjadi 119.041 kursi pada tahun ini,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Djoko Santoso saat memberikan keterangan pers di Kemdiknas Jakarta, Selasa (28/6).


Menurutnya, proses seleksi jalur ujian tertulis dan ujian keterampilan berjalan lancar dan tidak menemui kendala berarti. Selain meningkatnya daya tampung dan jumlah peserta yang diterima, pendaftar SNMPTN 2011 juga meningkat.
”Dibandingkan tahun lalu, pendaftar 447.201 orang. Ada kenaikan pendaftar 20,96%. Tahun ini ada 808 bangku kosong. Jumlah ini menurun drastis dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4.173 kursi kosong,” ujarnya.

Dia menduga adanya kursi kosong disebabkan karena peserta yang sebenarnya memenuhi syarat, tidak memilih jurusan tersebut. Kemungkinan lainnya, jumlah pendaftar tidak banyak sehingga porsi yang tersedia tidak terisi.
”Pengumuman hasil seleksi melalui internet dapat diakses melalui laman www.snmptn.ac.id, www.ui.ac.id, www.itb.ac.id, www.undip.ac.id dan www.its.ac.id. Sementara pengumuman melalui media cetak pada 30 Juni 2011,” paparnya.

Persaingan Tinggi

Ketua Panitia SNMPTN Herry Suhardiyanto mengatakan, terdapat 154.954 atau 28,64% peserta yang memiliki nilai di atas rata-rata nasional, tetapi tidak lolos seleksi. Nilai rerata untuk kelompok IPA 56,2, sedangkan untuk kelompok IPS 53,2.”Banyak anak pintar yang nilainya di atas rata-rata, tetapi tidak diterima. Para peserta yang memiliki nilai tinggi tetapi tidak lolos disebabkan memilih program studi yang tingkat persaingannya tinggi,” tandasnya.

Dia menyebutkan, ada peserta yang meraih nilai 90, namun tidak lolos. Sebaliknya, ada peserta yang diterima, meski nilai ujian nasionalnya lebih rendah.  SNMPTN merupakan kompetisi nasional dengan mekanisme perebutan tempat.
Dalam kesempatan itu, Herry membantah bila bangku kosong akan menjadi celah bagi PTN untuk menampung mahasiswa baru melalui jalur ujian mandiri. Menurutnya, kursi kosong murni disebabkan karena ada pendaftar yang tidak mampu mengejar batas persyaratan minimal.

”Tidak ada unsur kesengajaan. Bisa jadi hal ini terkait fenomena bahwa calon mahasiswa memilih jurusan karena sedang tren. Akibatnya, kalah bersaing dengan pendaftar lainnya,” ujarnya.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Musliar Kasim mengemukakan, daya tampung pada jalur ujian tertulis sudah termasuk sisa kursi dari jalur undangan. Penambahan kuota sekaligus untuk memenuhi target 60%  penerimaan mahasiswa melalui seleksi nasional.

”Kami sudah menyampaikan kepada para rektor untuk mematuhi Permendiknas Nomor 34/2010. Menurut peraturan tersebut, perguruan tinggi dapat menjaring paling banyak 40% mahasiswa baru pada setiap program studi,” jelasnya.
Hal itu dilakukan melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara mandiri. Peserta yang belum lolos SNMPTN juga masih memiliki peluang untuk mengikuti seleksi masuk PTN melalui jalur mandiri, yang dilaksanakan setelah SNMPTN. (H28-37)

Sumber: Suara Merdeka, 30 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar