Peneliti Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Eko Haryono di Yogyakarta, Selasa mengatakan karst di wilayah pegunungan seribu Kabupaten Gunung Kidul tersebut bisa menjelaskan kehidupan zaman prasejarah masyarakat Jawa.
"Jadi rekaman sejarah itu yang mengombinasikan ilmu geologi, sejarah dan budaya semestinya menjadi informasi ilmiah yang populer bagi masyarakat," kata dia.
Menurut dia, karst Gunung Sewu di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak hanya bisa dikaji melalui ilmu sejarah, namun juga ilmu arkeologi dan budaya.
Oleh karena itu, keberadaan karst tersebut sangat penting dilestarikan untuk mendukung penelitian beragam ilmu itu.
Selain menyimpan informasi zaman prasejarah, karst di Gunung Kidul, kata Eko memiliki keunikan sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata.
Kawasan ini menjadi potensial sebagai kawasan wisata karena memiliki panorama yang indah, di samping mengandung sumber kebutuhan air, bahan galian dan karbon.
Kawasan karst di Gunung Kidul selama ini menjadi sumber mata air terbesar di Provinsi DIY. "Sumber air di wilayah kabupaten tersebut mampu menghasilkan 8.000 liter air per detik,"katanya.
Sumber :
ANT
Sumber: Kompas, 22 Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar