London – Jika anda suatu waktu iseng jalan-jalan ke toko loak dan menemukan sebuah buku raksasa ukuran 100 cm X 67 cm yang berisi gambar berwarna burung-burung seantero dunia, jangan berpikir dua kali, segera beli. Siapa tahu buku itu adalah buku karya John James Audubon, yang judulnya Audubon’s Birds of America.
Buku karya Audubon ini laku terjual dengan harga selangit. Seorang kolektor asal Inggris, Michael Tollemache, memenangkan lelang buku setelah menawar Rp 104 miliar (7.3 juta pound). Meski yang ia beli adalah buku salinan, Ia mengatakan buku itu “tak ternilai harganya”.
Buku Audubon’s Birds of America adalah buku bergambar dengan sedikit tulisan. Seluruh halamannya dipenuhi gambar-gambar burung. Audubon sengaja membuat gambar burung sesuai dengan ukuran aslinya. Oleh karena itu ukuran buku amat besar.
Di dalam buku dimuat 1.000 gambar burung dari 500 spesies yang berbeda. Butuh waktu 12 tahun untuk Audubon menyelesaikan bukunya. “Butuh banyak waktu, tapi apa yang ia hasilkan amatlah menakjubkan. Buku ini merupakan salah satu karya ilustrasi ornitologi terbaik,” kata Lee Vedder, penulis buku John James Audubon and the Birds of America: A Visionary Achievement in Ornithological Illustration.
Lantas, apakah alasan itu cukup untuk membeli buku Rp 104 miliar itu? Tentunya belum. Yang membuat buku itu amat istimewa adalah proses menggambarnya: Audubon memburu burung-burung itu, menggantungnya, lalu digambar semirip mungkin dengan aslinya.
“Semua burung yang dia gambar dibunuh terlebih dahulu. Dia gantung di kawat, kemudian digambar,” kata Lee Vedder.
Audubon membuat buku itu dengan terlebih dahulu berkeliling benua Amerika, memburu burung. Ia habiskan banyak waktu di lapangan, memperhatikan tingkah laku tiap burung yang hendak ia gambar.
Setelah gambarnya tuntas, ia hijrah ke Inggris untuk mencari percetakan sekaligus orang yang berniat membeli bukunya. Buku pertama Audubon terbit pada tahun 1830. Kini salinan bukunya hanya beredar 119 buah, di mana 108 di antaranya milik museum dan perpustakaan. “Cetakan yang fenomenal”, tandas Lee Vedder terkesima.
Buku Audubon terakhir dilelang di pelelangan buku, gambar, dan manuskrip Sotheby, London, Selasa lalu. Sebelumnya buku ini merupakan koleksi milik mendiang Lord Hesketh, yang meninggal tahun 1955. Kabarnya, ini adalah buku cetakan termahal di dunia.
Sumber : Tempointeraktif, 09 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar