Pages - Menu

18 Februari 2010

Mewujudkan Impian Kehidupan

Mewujudkan Impian Kehidupan

Ribuan tahun yang lalu,Aristoteles mengajarkan bahwa imajinasi merupakan bagian penting dari pemikiran,dan bahwa kita tidak dapat berpikir tanpa gambar.

Filosof tersebut, adalah motivasi yang muncul ketika seseorang melihat (atau merasakan) atau membayangkan sesuatu, dengan menciptakan atau mengingat citra itu dalam pikirannya. Pikiran merupakan realitas. Dengan mengubah pemikiran dan berfokus pada apa yang kita inginkan, kita akan memiliki kekuatan untuk menciptakan kehidupan yang kita impikan.

Fred Smith (FedEx), Howard Schultz (Starbucks), Sam Walton (Malmart), Anira Roddick (Body Shop) dan Michael Dell (Dell Computers) adalah beberapa contoh “pemimpi” abad ini yang berhasil mewujudkan imajinasinya. Norman Vincent Peale menemukan gagasan kekuatan pikiran. Pikiran kita bekerja, seperti magnet, menarik kepada kita apa yang kita pikirkan.

Jika kita selalu memikirkan kekurangan uang, alam semesta akan memberikan kemelaratan kepada kita. Sebaliknya jika kita berpikir positif bahwa kita yakin alam semesta itu berlimpah ruah dan kita berhak atas bagian kita, maka hidup kita akan berkelimpahan. Inilah yang disebut energi kekuatan berpikir positif.

Masalahnya, otak kita yang terdiri dari dua miliar sel memiliki 50.000 sampai 60.000 pikiran dalam satu hari, dan banyak orang tidak tahu berapa persen yang positif dan berapa persen yang negatif. Visualisasi kreatif lebih dari sekadar berpikir positif. Berpikir positif merupakan latihan yang sangat berharga,dan kita semua seharusnya bertujuan untuk memiliki sebanyak mungkin pemikiran positif dalam satu hari.

Visualisasi kreatif merupakan suatu proses yang membuat kita dapat mengambil suatu pemikiran positif tertentu dan kemudian membuat apapun itu menjadi suatu realitas.Visualisasi kreatif adalah suatu proses yang membuat kita dapat memfokuskan pikiran terhadap apa yang kita inginkan, dan bukannya pada apa yang kita ingin hindari. Ketika kita melakukan hal ini dengan tepat, pikiran kita mulai bekerja untuk membawa kita kepada apapun yang kita inginkan. Bagaimana caranya melakukan visualisasi kreatif, buku ini menjanjikannya untuk pembaca.

Wesbster menjelaskan bahwa visualisasi kreatif adalah suatu seni menciptakan gambaran mental dalam pikiran kita untuk mencapai apapun yang kita inginkan.Dengan visualisasi kreatif, kita menggunakan imajinasi untuk menciptakan citra yang jelas tentang apapun yang kita inginkan. Begitu kita melakukannya, kita harus memupuk pemikiran itu dengan energi dan emosi sampai akhirnya menjadi kenyataan.

Banyak orang menggunakan visualisasi kreatif untuk meraih kemakmuran. Menurut penulis ada empat hal agar kita berhasil mencapai visualisasi kreatif. Pertama, kita harus membayangkan keinginan atau tujuan yang jelas.Kedua, adalah menggunakan imajinasi mental. Hal ini berarti melingkupi emosi kita dengan sebanyak mungkin panca indera.Ketiga, berlatih. Hal ini adalah latihan mental terhadap segala sesuatu yang terlibat dalam upaya meraih tujuan kita.Keempat, adalah pengulangan.

Semakin sering kita memvisualisasikan tujuan, semakin baik.Di dalam buku ini, pembicara metafisika di berbagai lokakarya ini menuntun pembaca berlatih visualisasi kreatif dimulai dari relaksasi selanjutnya visualisasi, dengan cara-cara yang sederhana dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Agar visualisasi kreatif bersifat produktif ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian.

Pertama, adanya suatu keinginan.Keinginan adalah bagian paling vital dari visualisasi kreatif.Tidak ada yang dapat menghentikan kemajuan seseorang yang memiliki keinginan kuat.Kemudian kita harus berfokus dengan jelas pada keinginan tersebut. Kedua, keyakinan yang kuat. Untuk menjadi orang yang kita inginkan, kita harus yakin terhadap diri sendiri, dan bertindak sesuai dengan keyakinan tersebut.

Kekuatan keyakinan tidak terbatas. Apapun yang kita terima dan yakini secara mental sebagai sebuah kebenaran, pada akhirnya akan terwujud. Ketiga, kedamaian dan ketenangan diri. Visualisasi kreatif tidak dapat dipaksakan dengan terus berusaha terlalu keras. Luangkan waktu untuk relaks,bermeditasi dan beristirahat. Begitu kita berhenti berusaha keras maka visualisasi kreatif akan lebih berhasil efektif.

Sejalan dengan upaya visualisasi kreatif, kita membuat afirmasi. Afirmasi adalah ungkapan atau kalimat positif yang terus menerus diulang untuk menanamkan suatu pesan dalam pikiran bawah sadar. Afirmasi selalu terbentuk dalam cara positif. Afirmasi dalam bentuk kala sekarang (present tense).Kalau mau berhenti merokok jangan katakan “Aku akan berhenti merokok” tetapi katakanlah”Aku bangga menjadi seorang bukan perokok”.

Dari uraian penulis dalam buku ini,sebenarnya dapat disimpulkan ada empat elemen pokok yang akan mempercepat laju penciptaan fisik dalam melakukan usaha visualisasi kreatif.Pertama,adalah frekuensi. Seberapa sering kita memvisualisasikan kejadian, tujuan, atau perilaku tertentu di masa depan berdampak kuat terhadap pemikiran,perasaan dan tindakan kita. Kedua, dalam visualisasi kreatif adalah kegamblangan. Hal ini mengacu pada kejelasan yang kita lihat dalam bayangan kita.

Akan ada hubungan langsung antara seberapa gamblang kita dapat melihat tujuan yang diinginkan atau hasil dan seberapa cepat hasil itu akan muncul ke hadapan kita. Ketiga, intensitas. Hal ini menyangkut pada jumlah emosi yang kita kombinasikan dengan gambaran mental. Ketika kita sangat menginginkan sesuatu,ketika kita bersemangat dan antusias dengan tujuan, atau ketika kita memiliki keyakinan mendalam bahwa kita akan mewujudkan tujuan yang kita upayakan, apapun itu akan muncul lebih cepat.

Keempat, adalah durasi. Semakin lama kita membayangkan kejadian masa depan yang diinginkan, semakin besar kemungkinannya muncul. Dengan latihan sederhana dan teknik yang mudah diikuti dalam buku ini, pembaca dapat merawat dan mendapatkan kembali jiwa spiritual, meningkatkan semua bagian hidup,termasuk kesehatan, relasi, karier, pembelajaran, kreativitas,dan keuangan.(*)

Sugiarto Sargo,
Dosen Universitas Nusa Bangsa,Bogor.
Sumber www.seputar-indonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar